Malam Tahun Baru, Pedagang Terompet Rugi Besar

oleh

ZAKHROWI
JURNALJAMBI.CO – Pardi (38) salah seorang pedagang terompet dimalam pergantian tahun baru 2018 tertunduk lesu. Hingga pukul 22.30, belum separuh terompet dagangannya yang terjual. Pardi tidak sendiri, pedagang terompet lainnya juga mengalami hal yang sama.

“Pada tahun 2017 lalu, jam 9 malam dagangan kami sudah mulai hampir habis. Sekarang karena hujan lebat dari sore sampai malam, benar-benar sepi yang mau beli terompet kita,” ujar Pardi, yang menjajakan dagangannya di samping SPBU Pematang Kandis Bangko.

“Biasanya, tiga hari menjelang malam pergantian tahun dagangan terompet kita sudah ramai pembeli dan dipesan masyarakat. Namun, tahun ini benar-benar minim dan apes sekali,” tambahnya.

Hal serupa juga dikatakan Sutarman (34), penjual terompet dilokasi Pasar Bawah Bangko. Ia juga mengalami sepi pembeli akibat hujan yang terus mengguyur Kota Bangko.

“Untuk pembeli, itu ada, tetapi sedikit sekali. Modal saja belum kembali, tentu membuat kita penjual terompet rugi besar,” tuturnya lesu.

Hal berbeda dialami oleh pedagang jagung manis yang justru meraup untung besar dibanding malam tahun baru sebelumnya. Bahkan, pukul 22.00, barang dagangannya habis diborong pembeli.

“Mungkin ini karena hujan, jadi banyak masyarakat yang memutuskan untuk membuat acara sendiri di rumah. Dari jam enam sore tadi pembeli terus berdatangan. Malam ini saja saya sudah menjual 15 karung lebih,” ungkap Rita (41) salah satu pedagang jagung manis di Pasar Baru Kota Bangko. (*)