Pembangunan Jalan Koto Boyo-Kilangan dengan Dana Rp 50 Miliar Bukan Jalur Khusus Batubara

oleh

JURNALJAMBI.CO, JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi menegaskan jalan yang akan dibangun dengan dana Rp 50 miliar APBD Perubahan 2022 dari Koto Boyo-Kilangan bukan merupakan jalur khusus angkutan batubara tetapi sebagai jalan alternatif.

Sebelumnya pada Rapat Paripurna Jumat (30/9/2022) lalu DPRD menyetujui usulan Pemprov tentang Anggaran Rp 50 Miliar dalam APBD Perubahan 2022 namun sebagai jalur alternatif.

Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan meskipun yang akan dibangun ini bukan jalur khusus batubara, namun tujuan pembangunannya untuk mengurai kemacetan lalu lintas angkutan batubara, terutama di jalur tersebut sepanjang 40 Km.

“Tujuannya nanti untuk mengurai kemacetan batubara, jalan ini memotong sampai 40 km panjangnya,” ujarnya, Senin (3/9/2022).

Al Haris berharap dengan pembangunan jalan 40 km tersebut bisa jadi lebih pendek dari Koto Boyo menuju ke Kota Jambi.

Jalan yang akan dibangun tersebut merupakan jalur alternatif yang akan digunakan oleh kendaraan-kendaraan umum atau mobil angkutan umum, sehingga mobil umum tersebut akan berkurang di jalan nasional.

“Kita berharap nanti mobil-mobil umum itu, mobil angkutan umum bisa masuk ke situ, sehingga beban angkutan umum nanti akan mengurangi beban yang ada ini,” jelasnya.

Dengan jalan baru ini harapannya ruas jalan nasional akan berkurang angkutan umum, karena sudah terurai masuk ke jalan yang baru.

Sementara saat ini jalan tersebut sudah dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari bekerjasama dengan TNI melalui Program TMMD.

Dana Rp 50 Miliar dari Pemprov Jambi akan melanjutkan dengan meratakan dan pengerasan jalur tersebut dengan Grade B.

Sedangkan mobil angkutan batubara sementara akan tetap melewati jalan nasional.

 

“Sementara masih lewat jalan nasional sebelum ada solusi lain, kan sudah ada ground breaking kemarin, saya terus desak pekeraan itu,” jelasnya.

Baca Juga:  Dilaporkan GPKK, DLH Provinsi Jambi Larang PT AJC Melakukan Kegiatan Apapun

 

Selain itu kata Al Haris ada juga perusahaan yang fokus untuk membangun dari mulut tambang menuju jalur sungai.

 

“Kita berharap ketika sudah mulai banyak yang mengangkut lewat sungai, saya kira ini sudah bisa mulai mengurai semuanya, ini kita coba mengatur semua,” tegasnya. (red)