Masyarakat Khawatirkan Lonjakan Harga Bahan Pokok seperti Cabai, Bawang, dan Ayam

oleh

 

JURNALJAMBI.CO, JAMBI – Di tengah keluhan masyarakat terkait lonjakan harga bahan pangan di pasar tradisional Kota Jambi, khususnya cabai, bawang, dan ayam, permasalahan ini menjadi sorotan utama dalam pembahasan mengenai ketersediaan dan keterjangkauan pangan.

Pantauan di lapangan pada Minggu, 3 Maret 2024, di Pasar Aurduri menunjukkan bahwa harga cabai merah mencapai Rp 80 ribu per kg, cabai rawit Rp 60 ribu per kg, bawang merah Rp 35-38 ribu per kg, dan ayam potong Rp 40 ribu per kg.

Kondisi ini mengundang kekhawatiran terutama bagi ibu rumah tangga seperti Yanti, yang merasa terpaksa mengurangi konsumsi cabai untuk menjaga kecukupan belanja untuk kebutuhan lain.

“Saya harus mengurangi konsumsi cabai agar uang belanja cukup untuk kebutuhan lainnya,” ujar Yanti.

Pedagang cabai, Mega, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai tidak terlepas dari harga yang ditetapkan oleh agen. Saat harga agen naik, harga jual pedagang juga ikut meningkat. Dia menyoroti fenomena ini terutama terjadi di akhir tahun hingga awal tahun, saat musim hujan mengganggu produksi cabai di sentra-sentra tertentu, mengakibatkan pasokan berkurang.

Meskipun demikian, Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, menegaskan bahwa pemerintah memahami situasi ini, terutama menjelang hari besar agama seperti Ramadan dan Idul Fitri. Sri mengakui adanya potensi penimbunan bahan pangan secara nasional, oleh karena itu, tim satgas pangan harus memastikan distribusi dan stok pangan tetap lancar.

Namun, Sri juga menyoroti data yang menunjukkan penurunan harga pangan di Kota Jambi, seperti harga cabai yang turun Rp 15 ribu per kg. Menurutnya, tidak ada peningkatan harga yang signifikan di Kota Jambi, bahkan harga beras cenderung stabil.

Baca Juga:  Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Muaro Jambi, Ahmad Haikal, Terpilih Sebagai Ketua IPSI Muaro Jambi Periode 2024-2028

Oleh karena itu, pemerintah terus menekankan pada semua instansi terkait untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa persediaan pangan di Kota Jambi aman.

Dalam konteks ini, masyarakat di Kota Jambi diharapkan dapat memahami dinamika harga pangan yang mungkin terjadi akibat faktor eksternal. Meskipun demikian, langkah-langkah pengawasan dan pengendalian yang ketat dari pemerintah serta keterbukaan informasi tentang ketersediaan pangan dapat membantu mengatasi kekhawatiran akan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masa yang akan datang. (ist)