TNI AL Gagalkan 57 Kasus Penyelundupan Sepanjang 2024, Termasuk Narkoba, Organ Tubuh, dan Benur Lobster

TNI AL berhasil menggagalkan 57 kasus penyelundupan sepanjang 2024, termasuk narkoba, organ tubuh manusia, dan benur lobster.

JURNALJAMBI.CO – Pada tahun 2024, TNI Angkatan Laut (TNI AL) berhasil menggagalkan 57 kasus penyelundupan ilegal di perairan Indonesia. Keberhasilan ini mencakup penangkapan narkoba, organ tubuh manusia, benih bening lobster (BBL), senjata api, serta penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI).

Dalam konferensi pers yang digelar pada 3 Januari 2025, Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muhammad Ali, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan respons atas arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginstruksikan penguatan pengawasan jalur perairan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Beberapa kasus besar yang berhasil digagalkan pada 2024 antara lain:

1. 18 Kasus Narkoba: Dengan barang bukti lebih dari 84 kg kokain, 72,9 kg sabu, 14,2 kg ganja, dan 500 butir pil ekstasi.

2. Penyelundupan Organ Tubuh: Mengungkap kasus penyelundupan organ tubuh manusia dari Sidoarjo ke India, dengan lima tersangka yang ditangkap.

3. 24 Kasus Pekerja Migran: 215 orang berhasil diselamatkan dari penyelundupan PMI dan warga asing.

4. 10 Kasus Benih Lobster: Dengan total 549.988 ekor benur senilai Rp86,2 miliar yang berhasil diselamatkan.

5. Penyelundupan Senjata Api dan Alkohol: Beberapa kasus penyelundupan senjata api dan 3.400 liter minuman beralkohol juga berhasil digagalkan.

Tantangan besar yang dihadapi TNI AL adalah panjangnya garis pantai Indonesia yang mencapai urutan kedua terpanjang di dunia, ditambah kedekatannya dengan negara-negara tetangga. Hal ini memudahkan para penyelundup untuk menggunakan kapal berkecepatan tinggi.

Laksamana Ali menekankan pentingnya sinergi antarinstansi maritim dan penegak hukum untuk memperkuat pengawasan perairan, terutama dalam mengatasi penyelundupan lintas wilayah. TNI AL juga tergabung dalam Desk Pemberantasan Penyelundupan yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, sejak November 2024.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata penguatan pengawasan maritim Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara, melindungi masyarakat dari bahaya narkoba, serta menyelamatkan perekonomian negara.(Say)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *