JURNALJAMBI.CO, SEMARANG – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) beberapa hari ini disebut dalam bursa Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bahkan DKI Jakarta. Namun keduanya dinilai sama-sama memiliki kekurangan jika memang harus maju ke Pilgub DKI Jakarta.
Pengamat politik Universitas Negeri Semarang (Unnes), Cahyo Seftyono, mengatakan Gibran memang banyak dikenal karena putra Presiden Jokowi. Namun pengalamannya sebagai kepala daerah dinilai masih kurang.
“Gibran kalau ke (Pilgub) Jakarta berat juga, pengalaman kurang,” ujar Cahyo saat dihubungi wartawan lewat telepon, Minggu (9/1/2022).
Sedangkan untuk Hendi, Cahyo menilai pengalaman dan prestasi memang cukup baik. Namun popularitas juga diperlukan, sedangkan saat ini sosok Hendi hanya dikenal di Kota Semarang dan sekitarnya.
“Nah walaupun oke, apakah perubahan yang dilakukan mas Hendi di Kota Semarang bisa dirasakan ke level yang lebih tinggi? Gagasannya masih level kota, saya belum melihat banget yang kolaborasi lintas wilayah,” jelas Cahyo.
“Kan dikenalnya masih Semarang dan sekitarnya. Walau prestasi oke tapi kan elektoral ada popularitas juga,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan kans paling besar di Pilgub DKI Jakarta memang Mensos Tri Rismaharini yang juga mantan Wali Kota Surabaya. Namun ia menjelaskan Risma juga belum terlalu mentereng. Meski demikian, dia mengingatkan politik terkait Pilgub saat ini masih sangat cair.
“Mas Hendi dan Mas Gibran di Jakarta sebenarnya berat juga, karena kalau level DKI itu biasanya dari menteri. Tapi Bu Risma sendiri nggak terlalu mentereng, sudah diorbitkan begitu tapi nggak terlalu mentereng, jadi agak berat juga, maka masih sangat cair,” katanya.
Untuk Pilgub Jateng, Cahyo menjelaskan Gibran dan Hendi memiliki kans. Ia menjelaskan Gibran yang merupakan sosok muda bisa menggaet milenial, sedangkan Hendi juga sudah aktif di media sosial dan bisa juga menarik para pemilih muda.
“Kalau Jawa Tengah, mas Hendi dan mas Gibran ada kans, mas Hendi jejaringnya non partai juga oke, tinggal mas Gibran menurut saya, kalau bisa menarik jaringan milenial pasti juga akan melenggang. Mereka bisa memainkan medsos, seperti mas Hendi saat mencalonkan yang kedua, lebih banyak di medsos, karena milenial sekarang lebih tergoda ide,” ujarnya
Untuk diketahui pada survei Pilgub Jateng Charta Politika, Gibran memiliki elektabilitas tertinggi dengan persentase 34,8 persen. Kemudian disusul Wagub Jateng Taj Yasin dengan 9,3 persen, dan Hendi 6,9 persen.
Di sisi lain, PDI Perjuangan (PDIP) mengantongi sejumlah nama potensial untuk maju kontestasi Pilgub DKI 2024. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kader partai ini akan dipilih langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengungkap beberapa nama potensial itu adalah mereka yang sudah pernah menjabat kepala daerah dua periode. Hasto membeberkan sejumlah nama itu antara lain Tri Rismaharini dan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi atau Hendi.
“Ya kalau kualifikasi kepemimpinan Ibu Risma kan sudah teruji. Saya tidak melihat dari berapa banyak penghargaan yang diterima Ibu Risma, tapi dari perubahan kultural di dalam mengubah Kota Surabaya. Bukan hanya Ibu Risma, ada Pak Hendi Wali Kota Semarang,” kata Hasto Kristiyanto di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, hari ini.
Hasto juga berbicara mengenai kans Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam Pilgub DKI. Dia menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo itu harus menunjukkan kualitas kepemimpinannya terlebih dahulu karena belum genap satu periode.
“Kalau Mas Gibran kan satu periode belum, sehingga ya Mas Gibran harus menunjukkan kualitas kepemimpinannya di dalam mengubah Kota Surakarta,” kata Hasto. (red)
Sumber: detik.com