JURNALJAMBI.CO – Kepala SMPN 1 Merangin, Warnida tak menampik soal adanua iuran perpisahan yang dibayarkan oleh seluruh siswa.
Menurutnya, uang tersebut bukan dipungut melalui sekolah, namun dipungut berdasarkan kesepakatan siswa itu sendiri.
“Itu kesepakatan bersama siswa. OSIS yang punya ide,” ujar Warnida.
Menariknya, Warnida mengaku sudah melarang siswa agar tidak memungut uang dari seluruh siswa. Ditakutkan ada hal yang tidak diinginkan seperti protes dari orangtua atau pihak lain.
Namun demikian, siswa tetap memaksa untuk memungut. Alasannya siswa kelas tiga tak mau jika acara perpisahan dilakukan alakadarnya.
“Saya tau kalau anak-anak iuran. Tapi saya juga sudah jelaskan, kita perpisahan sederhana saja, sekolah yang menyiapkan dana,” imbuhnya.
“Kita perpisahan pasang tenda saja, makan depan sekolah. Tapi anak-anak tidak mau, mereka maunya yang mewah,” sambungnya.