JURNALJAMBI.CO – Pada Sabtu malam, 8 Februari 2025, Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengalami kebakaran yang cukup besar. Api pertama kali terlihat di ruang humas pada pukul 23.09 WIB, yang kemudian memicu kekhawatiran terkait keselamatan dan kerusakan lebih lanjut di gedung tersebut.
Menurut Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik pada perangkat pendingin udara (AC) yang ada di ruang humas lantai dasar. Petugas keamanan yang pertama kali mengetahui kebakaran berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR), namun asap tebal yang dihasilkan dari pembakaran arsip menyebabkan upaya pemadaman tidak efektif.
Setelah api semakin membesar, petugas keamanan melaporkan kejadian ini ke dinas pemadam kebakaran. Dalam waktu tujuh menit, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung melakukan operasi pemadaman. Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dan 62 personel diterjunkan untuk mengendalikan api yang membakar sejumlah dokumen di ruang humas. Api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 23.45 WIB, dan proses pendinginan selesai pada pukul 00.35 WIB.
Meski kebakaran ini mengakibatkan kerusakan pada dokumen dan arsip, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Kebakaran ini menambah perhatian akan pentingnya keselamatan gedung pemerintah dan infrastruktur vital, mengingat peran ATR/BPN dalam pengelolaan tanah dan pertanahan di Indonesia. Penyebab pasti kebakaran, yang kemungkinan terkait dengan masalah listrik, masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.(*)