Megawati Tantang Penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti Tunjukkan Keberanian Terkait Kasus Hasto Kristiyanto

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Megawati Soekarnoputri.

JURNALJAMBI.CO – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Megawati Soekarnoputri, membuat pernyataan tegas dan menantang terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rossa Purbo Bekti, yang terlibat dalam penyelidikan kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) yang melibatkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Pernyataan tersebut disampaikan Megawati pada pidatonya di acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDI Perjuangan yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Dalam pidatonya, Megawati menyatakan keheranannya terhadap sikap KPK yang hanya memproses kasus yang melibatkan Hasto, sementara menurutnya, masih banyak kasus lain yang seharusnya juga mendapat perhatian serupa. Ia menyampaikan kekecewaannya atas perlakuan yang dianggap tidak adil, mengingat ada banyak kasus lain yang tidak mendapat perlakuan serupa.

“Saya enggak tahan juga loh akhirnya. Masa sih yang lain nggak dibegitukan hanya kita aja digebuk-gebuk dengan cara sepertinya ini adalah sebuah yang sah. Mana sahnya?” ujar Megawati dengan nada yang penuh penekanan.

Megawati juga menantang keberanian penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, untuk menemui dirinya secara langsung. Menurut Megawati, Rossa pernah menyita telepon genggam Hasto yang diduga berkaitan dengan tersangka utama dalam kasus PAW, Harun Masiku. Megawati dengan terang-terangan menyebut nama Rossa dan menyatakan, “Siapa Rossa itu? Sini datang ke saya, jangan pengecut,” tantangnya dengan penuh percaya diri.

Pernyataan ini mengundang sorotan terkait proses hukum di Indonesia, terutama setelah berdirinya KPK. Megawati mempertanyakan keadilan dalam penegakan hukum yang dilakukan oleh lembaga antikorupsi tersebut, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan nama besar dan partai politik. Ia menyebutkan bahwa perlakuan hukum terhadap kasus-kasus tertentu seharusnya mempertimbangkan rasa keadilan, bukan hanya berdasarkan kepentingan politik semata.

Pernyataan Megawati ini menjadi perhatian publik dan menambah dinamika politik yang tengah berkembang menjelang pemilu yang akan datang. Bagaimanapun, hal ini mencerminkan ketegangan antara partai politik besar dan lembaga penegak hukum dalam menghadapi masalah korupsi dan transparansi di Indonesia.(Say)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *