JURNALJAMBI.CO – Kebakaran hutan besar yang melanda Los Angeles pada awal Januari 2025 terus menimbulkan dampak yang luas, baik dari segi kerugian material, korban jiwa, maupun kondisi sosial ekonomi. Walaupun upaya pemadaman api terus dilakukan oleh tim tanggap darurat, peristiwa ini telah menimbulkan kerugian besar yang tidak hanya merusak alam tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat.
Hingga saat ini, laporan dari pihak berwenang menyebutkan bahwa kebakaran ini telah menewaskan sedikitnya 14 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil yang terjebak saat berusaha melarikan diri dari area yang terpapar api. Selain itu, lebih dari 60 orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis akibat terpapar asap beracun atau luka bakar parah.
Kebakaran juga mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan bangunan. Lebih dari 2.000 rumah, terutama yang terletak di daerah pinggiran Los Angeles dan wilayah San Fernando Valley, dilaporkan hancur atau terbakar. Banyak warga yang harus kehilangan tempat tinggal mereka dalam waktu yang sangat singkat, dan sebagian besar dari mereka kini tinggal di pusat-pusat evakuasi yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Selain rumah, beberapa gedung penting seperti pusat perbelanjaan, fasilitas publik, dan bahkan sejumlah kantor pemerintahan lokal juga terkena dampak kebakaran. Kerugian finansial akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai miliaran dolar, dan ini mencakup biaya untuk pemulihan pasca-bencana serta kompensasi untuk warga yang terkena dampak langsung.
Kebakaran juga menyebabkan kerusakan ekosistem yang sangat besar. Sebagian besar area yang terbakar adalah hutan dan lahan terbuka yang merupakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna lokal. Selain itu, kebakaran ini berpotensi mempengaruhi kualitas udara yang sudah buruk di Los Angeles, dengan polusi asap yang mengganggu pernapasan warga dan meningkatkan jumlah kasus gangguan pernapasan dan penyakit terkait lainnya.
Walikota Los Angeles, Karen Bass, memberikan pernyataan resmi mengenai kebakaran ini pada 10 Januari 2025. Dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung, Walikota Bass menyatakan bahwa kota Los Angeles sedang berjuang keras untuk memberikan bantuan kepada korban yang terdampak.
“Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan kerabat korban jiwa yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dalam tragedi ini. Pemerintah kota bersama dengan tim pemadam kebakaran dan seluruh petugas tanggap darurat akan terus berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan api, memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak, serta memulihkan kota ini,” ujar Walikota Bass dengan penuh emosi.
Dia menambahkan bahwa saat ini fokus utama adalah untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi warga yang masih berada di area berbahaya. “Kami telah menyiapkan tempat perlindungan dan pusat bantuan bagi para korban yang kehilangan rumah mereka, dan kami bekerja sama dengan organisasi nirlaba serta relawan untuk memastikan setiap orang yang terdampak mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan,” lanjutnya.
Bass juga menekankan pentingnya tindakan jangka panjang terkait perubahan iklim yang mempengaruhi intensitas kebakaran hutan di California. “Ini adalah krisis yang harus kita hadapi bersama. Ke depannya, kita harus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti ini. Kebakaran ini adalah bagian dari tantangan yang lebih besar yang harus kita atasi bersama sebagai sebuah komunitas,” tutupnya.(*)