ZAKHROWI
JURNALJAMBI.CO – Santer berkembang saat ini isu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Merangin dibawah rata-rata. Isu ini tentu membuat pemerintah merangin tersudut, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Merangin lansung memberi penjelasan.
Dari data Riil yang didapat dari Bappeda Kabupaten Merangin, Indikator pembentukan IPM yakni dari, Angka harapan hidup , Angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan Pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Merangin.
Hal ini Seperti diungkapkan Kepala Bapeda Kabupaten Merangin Agus Zainudin, kata dia, Untuk membangun IPM sendiri tidak bisa instan dalam 5 tahun, karena melalui proses panjang. Kondisi IPM hari ini adalah akumulasi dari proses pembangunan dari kepemimpinan pemerintah daerah sebelumnya.
” Ini dilihat dari Indikator angka harapan hidup pada tahun 2016 70, 93 naik dari tahun 2015 yaitu 70,92. Kemudian Indikator harapan lama sekolah pada tahun 2015 sebesar 11,83% naik menjadi 11,87% pada tahun 2016,”jelasnya.
Sedangkan pada Indikator lama Sekolah, kata dia, pada tahun 2015 sebesar 7,08% naik menjadi 7,44%.
” dalam artian standar tidak rendah,” sebutnya.
Kemudian pada Indikator pengeluaran perkapita Kabupaten Merangin, kata dia, di tahun 2015 sebesar Rp.9.456,- naik menjadi Rp.9.644. Dari akumulasi persentase ke empat indikator tersebut dapat persentase IPM Kab Merangin tahun 2015 sebesar 67,15% meningkat menjadi 67,86% pada tahun 2016.
“Hal Itu tentunya menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ketahun, dari ketegori yg ditetapkan BPS IPM pada angka 67 % dan ini dikategorikan sedang, bukan rendah sebagaimana diberitakan di medsos,”sangkal Agus.
Sedangkan pada Sektor Ekonomi dijelaskan Agus, Rata-rata Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merangin tahun 2014 sebesar 7,13%, provinsi 7,35% dan nasional 5,01%. Sedangkan Rata-rata Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merangin tahun 2015 sebesar 5,4 %, provinsi 4,21% dan nasional 4,88 %.
Sedangkan Untuk tahun 2016 meningkat menjadi sebesar 6,21 %, provinsi 4,37% dan nasional 5,02%.
“Dari rata-rata pertumbuhan ekonomi tersebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merangin diatas pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dan nasional,”sebutnya.
Walaupun pertumbuhan ekonomi merangin berada diatas provinsi dan nasional tetapi tidak dapat mempengaruhi penurunan angka kemiskinan secara signifikan.
“dikarenakan sektor unggulan Kabupaten Merangin bidang perkebunan dan pertanian mengalami penurunan terutama sektor pekebunan karet yg sudah lama jatuh dibawah harga normal dan sektor perkebunan sawit yg tidak stabil,”tambahnya
Akan tetapi,kata dia, pada sektor unggulan lainnya seperti kopi dan kayu manis mengalami kenaikan.
“Hal tersebut membuat perputaran ekonomi di Kabupaten Merangin Meningkat dari sebelumnya. Dan IPM merangin standar, yang dikatakan rendah tersebut Apabila angka IPM dibawah 50 persen. Dan ini diatas 50 persen berarti stabil. Apa lagi penduduk Merangin terbanyak di Provinsi Jambi menandakan jika Tingkat ekonomi dan kemiskina diatas rata – rata,” timpalnya.(*)