Konflik dengan Perusahaan, Petani Dianiaya Sekuriti PT Kaswari Unggul

JURNALJAMBI.CO, MUARASABAK – Tujuh petani anggota serikat petani Indonesia (SPI) Tanjung Jabung Timur dikeroyok dan dianiaya sekuriti PT Kaswari Unggul, Kamis (08/02/2023). Mereka mendapat perlakuan tak manusiawi itu di lahan garapan perjuangan petani SPI Tanjabtim di Desa Suka maju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Dugaan pengeroyokan dan penganiayaan itu dilakukan oleh puluhan anggota sekuriti perusahaan.

“Kami menyesalkan kekerasan yang terjadi,” kata Yoggy E. Sikumbang, Kepala Biro Pendidikan SPI Jambi kemarin. Ia menegaskan juga bahwa kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Tanjabtim.

Kejadian bermula Kamis sekitar pukul 08.30 Wib, saat petani yang sedang berada di pondok didatangi sekitar 50 orang sekuriti PT. Kaswari Unggul. Salah satu sekuriti memerintahkan agar petani membongkar pondok yang sudah mereka bangun secara kolektif.

Selain menyuruh petani membongkar pondok, beberapa tanaman pangan petani sudah dirusak terlebih dahulu.

Malang bagi Saipudin (34). Karena tidak mau merobohkan pondoknya, ia mendapat mengalami tindakan tidak manusiawi. Lehernya dipiting kemudian dibanting. Tak cukup di situ, ia dihujani oleh pukulan dan tendangan oleh sekuriti PT. Kaswari Unggul.

Melihat rekannya dianiaya petani lain mencoba membantu. Namun kalah jumlah, mereka justru jadi bulan-bulanan sekuriti.

Bahkan Saipudin ditarik dan dilempar dari atas pondoknya ke bawah. Salah satu sekuriti terlihat diduga mencoba menikamnya. Untung Saipudin bisa menangkisnya dengan tangan.

Beberapa rekan pun tak luput dari kekerasan sekuriti itu. Telepon genggam mereka dirampas dan dihapus rekamannya.

Hal serupa juga dialami Sogini (63). Ia yang sedang dalam perjalanan ke kebun terkejut melihat pondok dan tanamannya rusak.

Ia bermaksud bertanya pada sekuriti PT. Kaswari Unggul. Namun ia malah ditampar dan dipukul bahkan diinjak para sekuriti.

Saipudin sudah melaporkan kejadian yang di alaminya ke Pihak Polres Tanjung Jabung Timur.

Yoggy E. Sikumbang, menjelaskan peristiwa ini adalah akibat lambatnya penyelesaian konflik agraria di Provinsi Jambi khususnya di Tanjung Jabung Timur.

“Kami sudah menyusun kronologis, menyiapkan alat bukti, serta sudah membentuk tim khusus atas kasus ini,” sambungnya.

Sementara itu Sarwadi, Ketua DPW SPI Jambi menambahkan, kasus ini akan diusut dan dikawal sampai tuntas.

“Kami akan mengawal dan memastikan kasus ini tuntas. Kami juga sudah menyiapkan tim yang akan bekerja secara khusus atas kasus ini, karena ini sudah tidak manusiawi lagi,” tutupnya. (ist)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *