Heboh… Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona di RSUD Raden Mattaher Jambi, Begini Kondisinya…

JURNALJAMBI.CO, Jambi – Salah seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi dikabarkan terjangkit virus Corona atau Wuhan Pneumonia.

Bacaan Lainnya

Kebenaran mengenai kabar itupun tentu sangat dinanti oleh masyarakat terkhususnya masyarakat Jambi, mengingat virus tersebut sudah banyak memakan korban dan sangat mematikan.

Keberadaan virus Corona itu diketahui pertama kali muncul Negeri China dengan ratusan penderita, kemudian menyebar ke Negara-negara tetangga lainnya.

Baca juga: https://www.jurnaljambi.co/2020/01/26/pasien-terduga-virus-corona-jalani-uji-lab-hasilnya/

Di Indonesia sendiri, sebelumnya belum pernah terendus keberadaan virus tersebut. Namun, dengan adanya dugaan kasus ini, tentu sangat menghawatirkan kalangan masyarakat.

Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan, dr Dewi Lestari mengaku belum dapat memastikan kebenaran apakah pasien tersebut memang terjangkit virus Corona atau bukan.

Menurut keterangannya, hingga saat ini pihak rumah sakit masih terus melakukan perawatan dan pemeriksaan terhadap kondisi korban (pasien).

“Kalau kita dari RS hanya menyiapkan tempat untuk pasien, pasien kami beri pengobatan sesuai dengan apa yang sekarang dirasakan. Sesuai dengan apa kondisi pasien, misalnya nih demam, maka kita kasih obat demam,” katanya.

Sedangkan untuk kondisi pasien sendiri saat ini, kata dr Dewi dalam kondisi stabil, hanya saja untuk mengecek kebenaran atau positif tidaknya pasien terjangkit virus itu membutuhkan waktu 14 hari.

“Pasien dalam kondisi stabil, dia sudah tidak demam. Jadi gini, virus itu ada masa inklubasinya, jadi masa inklubasi itu tidak langsung terjadi kegawatan yang menghawatirkan. Jadi dalam waktu 14 hari dia berinklubasi dalam tubuh, dan kalau sudah lewat 14 hari ternyata aman, ya sudah dinyatakan aman,” jelasnya.

Memang sebelumnya, ungkap dr Dewi bahwa pasien pertama kali dirujuk dari RS Siloam ke RSUD Raden Mattaher.

“Jenis kelaminnya perempuan, kalau untuk nama. Itu kita ngak bisa kasih tau, karena itukan privasi,” ungkapnya.

Selain itu, dr Dewi juga mengatakan bahwa gejala awal yang dialami pasien memang ada kemiripan dengan gejala virus tersebut.

“Demam tinggi lebih dari 38 derjat Celcius, flu, batuk, filek terus ada gangguan dipernapasan,” tutupnya. (*)

Penulis: Mario Dwi Kurnia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *