JURNALJAMBI.CO – Nyanyian Ketua KONI Merangin, Slamet Edi Sucipto soal keterpurukan prestasi Merangin diajang Porprov XXII mendapat sindiran pedas dari Anggota Komisi II DPRD Merangin, As’ari Elwakas.
Pria yang akrab disapa Apuk itu menjelaskan, bahwa pada saat pengajuan dana Porprov dari pemerintah dan KONI, tidak ada kemufakatan antara pihak TAPD dan KONI sehingga dana untuk olah raga tidak bisa dianggarkan sesuai dengan yang diharapka.
Kataq Apuk, pada saat itu, seharusnya Ketua KONI pro aktif dengan TAPD untuk melakukan usulan ke DPRD sehingga bisa dibahas dengan fokus.
“Apa yang menjadi kebutuhan pada Porprov seharusnya bisa bekerja sama dengan TAPD dengan baik. Kalau keterpurukan prestasi merangin Merangin disalahkan semata-mata pada anggaran, kita tidak sepakat. Ya memang anggaran itu faktor pendukung, tapi jangan dijadikan indikator kita menjadi juara,” ujar Apuk.
“Kalau dana banyak, anak SD juga bisa jadi ketua KONI dan meraih meraih banyak medali,” sindirnya.
Apuk menilai, Pengurus KONI Merangin kurang melakukan komunikasi dengan baik kepada semua elemen. Sejatinya, dalam perhelatan Porprov, KONI tidak semestinya hanya bergantung pada anggaran pemerintah saja.
“Kuncinya ada pada Ketua KONI. Kalau semata-mata mengandalkan Pemerintah dan DPR, wajarlah kita mendapatkan hasil Porprov seperti itu. Seharusnya KONI bisa melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan untuk mensupport. Jangan dari pemerintah saja,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor : Ivan Ginanjar