Buyung: BPKAD Lamban, Kinerja Pemerintah Hancur, Bupati Seperti Bekerja Sendiri

JURNALJAMBI.CO, Merangin – Organisasi Masyarakat (Ormas) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Kabupaten Merangin menyoroti lemahnya kinerja Pemerintah Kabupaten Merangin ditengah pandemi corona.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, hingga kini, progres kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seolah stagnan tanpa adanya perkembangan signifikan dalam pelaksanaan penggunaan anggaran. Begitu pula dalam penanganan pandemi Covid-19.

Ketua DPD Pekat-IB Kabupaten Merangin, Yuzerman menyoroti titik permasalahan yang menurutnya ada pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Pria yang akrab disapa Buyung itu menuturkan, lambannya kinerja BPKAD menyebabkan kinerja pemerintah daerah hancur hingga membuat Bupati Merangin, Al Haris seolah bekerja sendiri.

Ini erat kaitannya dengan rasionalisasi anggaran dalam upaya Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran dalam rangka percepatan penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Bupati Merangin Nomor : SE 900/19/TAPD/2020.

Menurut Buyung, upaya rasionalisasi telah dilakukan oleh seluruh OPD dengan melakukan pemotongan anggaran yang dianggap tidak begitu krusial ditengah pandemi Covid-19.

Namun, penggunaan anggaran terhambat lantaran BPKAD belum menuntaskan kerjanya hingga dikeluarkannya pengumuman penghentian sementara Surat Perintah Membayar (SPM) hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Kalau BPKAD tidak menerima SPM, bagaimana OPD mau bekerja? Disinilah hancurnya program pemerintah. Tidak hanya dalam pelaksanaan pembangunan, tapi juga dalam upaya penanganan Covid-19,” ujar Buyung.

“Gara-gara dana tidak bisa dicairkan, Bupati seperti bekerja sendiri dengan apa adanya. Wajar rasanya jika keberadaan Pos Covid-19 yang tersebar didaerah tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan bantuan untuk masyarakat terdampak corona yang bersumber dari APBD. Ini bukan salah OPD. OPD sudah menyelesaikan tugasnya. Tapi titik permasalahannya ada di BPKAD. Bagaimana dana mau cair, lawong BPKAD belum menyelesaikan kerjanya,” tegas Buyung.

Ia pun meminta agar BPKAD untuk serius menuntaskan kinerjanya agar progres pembangunan tetap berjalan dan penanganan pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *