JURNALJAMBI.CO, Merangin – Senyum bahagia tak henti-hentinya mengembang dari wajah Garda Terdepan Rumah Sakit Kolonel Abundjani (RSKA) Bangko. Mereka yang berstatus sebagai Tenaga BLUD akhirnya menerima gaji yang sudah 4 bulan tak kunjung cair.
Kebahagiaan yang tak terhingga itu tak dapat disembunyikan. Berkali-kali ucapan rasa syukur dan terimakasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu, mendukung dan mendo’akan keselamatan mereka dalam menjalankan tugas sebagai Garda Terdepan penanganan Covid-19.
“Alhamdulillah ya Allah… terimakasih kepada semuanya. Ini (gaji) sudah lama kami tunggu. Bukan kami keras dalam menuntut hak kami. Tapi, kami juga harus menjaga kesehatan kami untuk melawan Corona (Covid-19). Sudah banyak rekan sejawat kami yang terinfeksi dan meninggal,” ujar sumber.
“Ada rekan kami yang diusir dari kos-kosan sampai jenazahnya tidak diterima oleh warga. Padahal, kami bekerja untuk melindungi semua warga dari sebaran virus corona. Sekali lagi, kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, kami mohon dukungannya kepada seluruh pihak. Semoga wabah virus ini segera berakhir,” tambahnya sembari menuturkan bahwa gaji dikirim langsung melalui rekening pada Selasa (28/04) sekitar pukul 16.00 wib
Meski hanya menerima 3 bulan gaji dan ada penundaan pembayaran TPP, Tenaga BLUD yang menjadi Garda Terdepan penanganan Covid-19 di RSKA mengaku sudah sangat bersyukur dan siap menjalankan tugasnya merawat pasien PDP dan Positif Corona.
“Ini sudah menjadi konsekuensi dan tugas kami. Yang kami pertaruhkan adalah nyawa kami. Meski gaji kami belum dibayarkan sepenuhnya, kami sudah sangat bersyukur dan kami siap menjalankan tugas,” ungkapnya bersemangat.
Mengenai adanya penundaan pembayaran gaji dan TPP, Direktur RSKA, Berman Saragih menuturkan bahwa hal itu terjadi karena adanya dua faktor. Pertama kemampuan RSKA dan kesibukan menangani virus corona.
“Jadi begini, kemampuan RSKA baru bisa membayarkan 3 bulan gaji saja. Sebab, dana dari BPJS baru dibayar sampai dengan bulan Desember 2019. Memang belum dibayarkan penuh, tapi semuanya tetap akan dibayar. Mohon bersabar,” ujarnya.
“Saat ini, kami juga disibukkan dengan penyebaran wabah Corona, sehingga, ada beberapa kendala administrasi yang terhambat yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pembayaran,” singkatnya. (*)