JURNALJAMBI.CO, Merangin – Ketegasan Pemerintah Kecamatan Tabir diuji ditengah mewabahnya Virus Corona (Covid19). Pasalnya ditiga hari awal bulan ramadhan, pasar Beduk di Rantau Panjang kian membeludak.
Kairudin warga Tabir mengatakan ada kelemahan sistem pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid19. Katanya, tidak kelihatan tim Gugus kecamatan diarea pada beduk.
“Menyalahkan masyarakat sepenuhnya tidak bisa, sebab banyak masyarakat yang tidak tahu perkembangan Covid. Penilaian saya pemerintah tidak setegas seperti himbauanya,”ujar Kairudin.
“Kalau mereka tegas kenapa tidak ada satupun yang kita lihat ada mereka disana. Padahal jualan itu didepan kantor lurah, depan puskesmas inikan aneh,” kata Kairudin.
Disebutkan Kairudin, bahwa para pedagang yang berjualan di area pasar Beduk bukan masyarakat asli rantau panjang. Bahkan setiap hari para pedagang kian banyak.
“Mayoritas yang jualan itu bukan asli Rantau Panjang. Hari pertama puasa itu tidak seramai hari ketiga ini, luar biasa yang jualan takjil,” kata Kairudin.
Salah satu pedagang ditanya soal adanya larangan jualan takjil di pasar bedug mengaku sudah mengetahuinya. Namun, jika pedagang lain tidak jualan, Ia juga enggan berjualan.
“Yang lain aman-aman saja, kalau tidak bisa semuanya juga harus tidak bisa. Kalau soal takut tentu takut dan kuatir, namun yang lain masih jualan juga,” ujar pedagang yang engan disebut namanya.
Sementara itu, Camat Tabir Jalaludin belum bisa memberikan tangapan, saat dihubungi via handphone bernada aktif namun tidak dijawab. (*)
Penulis : Kariuk Tabir