JURNALJAMBI.CO, JAMBI – Bulan Ramadan tak hanya identik dengan puasa atau salat tarawih. Datangnya bulan puasa setahun sekali itu juga mengingatkan pada beragam tradisi yang dilaksanakan oleh masing-masing daerah, seperti di Jambi yang punya tradisi arakan sahur.
Tradisi arakan sahur itu merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak 1966. Kehadirannya selalu membuat meriah momentum sahur.
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani pun merencanakan tradisi itu agar menjadi potensi wisata religi di wilayahnya.
“Tradisi kegiatan festival arak sahur bisa masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Jambi sebagai wisata religi,” kata dia, Ahad, (17/4/2022)
Sebab, menurut Abdullah, kegiatan unik yang pelaksanaannya setahun sekali pada bulan suci Ramadan itu harus terus dilestarikan sehingga menjadi tradisi tahunan dan menjadi agenda pariwisata Provinsi Jambi.
Tradisi tersebut identik dengan rangkaian gerobak yang telah dihias dengan ciri khas masing-masing daerah. Gerobak juga dilengkapi dengan alat musik bersuara keras yang berfungsi untuk membangunkan sahur masyarakat di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Peserta arakan sahur tersebut merupakan perwakilan dari masjid-masjid yang ada di daerah itu. Masing-masing peserta berlomba dalam menghias gerobak dan memainkan musik tradisi dalam pelaksanaannya.
“Sudah dua tahun kegiatan tersebut tertunda karena pandemi Covid-19, Alhamdulillah pada tahun ini dapat kembali dilaksanakan,” kata Abdullah.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Hairan mengatakan akan mengembangkan kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan UMKM di daerah itu dengan sekaligus menggelar acara makan sahur bersama.
“Kegiatan arakan sahur akan terus dikembangkan sehingga tradisi tersebut dapat terus lestari,” kata dia. (red)