Kebersamaan dan Harapan di Kediaman H. Sargawi, Ada Kisah Dukungan dan Do’a Penuh Makna

JURNALJAMBI.CO, MERANGIN – Rasa kekeluargaan, kebersamaan dan penuh keakraban menyelimuti kediaman H. Sargawi pada Jumat siang, 20 Juni 2025.

Bacaan Lainnya

Acara syukuran dan pembayaran nazar atas kemenangan H. Syukur dan Khafidh sebagai Bupati dan Wakil Bupati Merangin menjadi momen istimewa yang mempertemukan berbagai kalangan masyarakat. Tawa dan canda berbaur, merefleksikan semangat persatuan pasca-pemilihan.

H. Sargawi, sang tuan rumah, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Dengan wajah berseri, Ia menyampaikan rasa syukurnya.

“Saya sudah meniatkan untuk membayar nazar, dan hari ini nazar itu telah terpenuhi. Mudah-mudahan kemenangan itu diberkahi oleh Allah SWT,” ujarnya.

Dalam sambutannya, H. Sargawi juga mengungkapkan hubungan kekerabatannya dengan Bupati Syukur.

“Sebenarnya saya dengan Syukur ini masih kerabat, karena darah saya dari sebelah bapak itu berasal dari Sungai Manau juga,” terangnya, menambahkan sentuhan personal pada momen tersebut.

Momen paling menyentuh adalah ketika H. Sargawi menceritakan alasan di balik dukungannya yang begitu kuat terhadap H. Syukur. Kisah ini bermula ketika ia dirawat di rumah sakit di Jambi.

“Suatu hari saya dirawat di rumah sakit di Jambi kurang lebih tujuh hari. Tiba-tiba saya teringat anak saya, M. Syukur, yang sedang bertugas di DPD, Jakarta. Saya telepon, dan beliau datang ke Jambi,” kenangnya.

Saat itu, H. Sargawi akan menjalani operasi pemasangan ring jantung. Bang Syukur -begitu sapaannya- datang memberikan bantuan yang tak terlupakan.

“Beliau membantu saya dengan kemudahan-kemudahan yang luar biasa. Sampai kini, budi baik itu mungkin belum terbayarkan,” ucapnya tulus.

“Ini saya ceritakan supaya bapak-bapak tahu kenapa saya mendukung Syukur. Saya menganggap Syukur sebagai anak saya. Anak saya ada empat, dan lima dengan Syukur. Cuma dia sekarang sudah jadi Bupati,” imbuh H. Sargawi, disambut anggukan dan senyum dari para tamu.

H. Sargawi kemudian menyerukan pentingnya persatuan. “Sekarang, kita di sini banyak juga yang berbeda pilihan. Kini, tak ada lagi tim A tim B, yang ada kita sama-sama mendukung pemerintahan Syukur-Khafidh,” tegasnya.

Ia pun mengajak hadirin untuk mendoakan pemimpin baru Merangin.

“Kita doakan beliau dipanjangkan umurnya, dimurahkan rezekinya, sehat badannya, kuat imannya, teguh pendiriannya sehingga beliau bisa menjalankan tugas dengan amanah dan Merangin bisa jadi yang terbaik dari yang baik,” ungkapnya.

Suasana semakin hidup ketika H. Sargawi melantunkan pantun.

Merumput sambil melatah,

bersama menanam padi,

Biar saya susah, yang penting Syukur jadi Bupati

 

Pantun kedua juga tak kalah bermakna:

Rumput dicabut dalam padi,

Batang ampelu bacabang duo,

Syukur-Khafidh sudah jadi Bupati,

Mudah-mudahan Tabir Ulu tidak dilupo

Sayidina Ali, seorang tokoh masyarakat dari Tabir Ulu, menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi warganya di Kecamatan Tabir Ilir. Ia berharap agar permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan oleh Bang Syukur.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Syukur menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Saya pribadi dan keluarga mengucapkan ribuan terima kasih atas nazar yang dilakukan oleh orang tua saya, H. Sargawi. Ini murni dari hati beliau dan alhamdulillah, hari ini beliau sudah membayarkan nazarnya,” ucap H. Syukur dengan rendah hati.

Secara mengejutkan, Bang Syukur datang hanya dengan membawa satu kepala dinas.

“Saya datang ke sini dengan membawa serta Kepala Dinas PU. Cuma beliau Kadis yang saya bawa. Kenapa? Supaya beliau merasakan seperti apa kondisi jalan kita dan beliau bisa berpikir bagaimana jalan ini bisa bagus,” jelasnya, disambut tepuk tangan meriah dari warga.

Langkah ini menunjukkan komitmen Bupati untuk langsung melihat dan mengatasi permasalahan infrastruktur di daerahnya.

Acara syukuran ini ditutup dengan tausiah agama yang disampaikan oleh Ustadz Baginda Martua Harahap, dilanjutkan dengan makan bersama yang semakin mempererat tali silaturahmi.

Momen ini bukan hanya tentang perayaan kemenangan, tetapi juga awal dari harapan baru untuk kemajuan Merangin di bawah kepemimpinan Syukur-Khafidh. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *