Ketika Sampah Berbisik, Bupati Merangin Bertitah: Ketua RT Ujung Tombak Perubahan

JURNALJAMBI.CO, MERANGIN – rumah dinas Bupati Merangin, pada Rabu (18/6) siang, udara terasa sedikit berbeda. Bukan hanya karena pendingin ruangan, tapi karena ada semacam energi baru yang mengalir, diresapi oleh para Ketua Rukun Tetangga (RT) diwilayah Kota Bangko.

Bacaan Lainnya

Mereka berkumpul bukan untuk sekadar silaturahmi, melainkan untuk sebuah misi penting: menuntaskan masalah sampah.

Bupati Merangin, H.M. Syukur, S.H., M.H duduk di hadapan mereka. Nada suaranya teduh namun penuh harap, “Sebagai bupati, saya mau minta tolong dengan bapak dan ibu para Ketua RT. Pertama, saya ingin bersilaturahmi, dan kedua, saya mau minta tolong tentang menuntaskan masalah sampah di RT masing-masing,” sebuah permintaan tolong yang mengemban beban berat, namun disalurkan dengan kehangatan seorang pemimpin yang memahami denyut nadi warganya.

Sampah, sebuah bisikan yang kadang berubah menjadi raungan tak sedap, bukan lagi hanya masalah lokal Merangin, melainkan sebuah simfoni kacau yang bergema secara nasional.

Bang Syukur -begitu sapaannya- menegaskan, beban ini tak bisa hanya dipikul oleh satu bahu, apalagi hanya oleh Dinas Lingkungan Hidup semata. Ia percaya, kekuatan sejati ada di tangan para Ketua RT, di akar rumput masyarakat.

“Bisa saja nanti setiap rumah tangga punya kewajiban membayar Rp20 ribu per bulan, kepada petugas yang ditunjuk, untuk menjemput sampah ke rumah-rumah warga,” jelasnya memaparkan sebuah visi yang konkret dan mandiri.

Ini adalah panggilan untuk bergotong-royong, sebuah sistem yang dianyam dari kesadaran kolektif. Ketua RT, dengan kebijaksanaan lokalnya, diberi keleluasaan untuk merajut sistem pengelolaan sampah yang paling sesuai bagi warganya.

Mereka adalah nahkoda kecil yang akan mengarahkan kapal-kapal rumah tangga menuju pelabuhan kebersihan.

Pentingnya membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya juga digaungkan. Sebuah kebiasaan sederhana yang, jika dipupuk, dapat mengubah wajah kota dari yang muram menjadi ceria.

Kabupaten Merangin, khususnya di Kota Bangko, Pamenang, Tabir, dan Sungai Manau, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar tumpukan sampah, kini memiliki harapan baru.

Harapan yang digantungkan pada setiap tangan yang disiplin dan hati yang peduli. Rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Kadis Lingkungan Hidup Merangin Syafrani, Camat Bangko Ny. Anggie, Lurah Pasar Atas Fahmi, dan Lurah Pematang Kandis Ny. Sriwahyuni ini, bukan hanya tentang sampah.

Di akhir pertemuannya, Bang Syukur menitipkan pesan lain yang tak kalah penting: agar para Ketua RT turut menjadi penengah dan penyelesai berbagai permasalahan sosial yang mungkin terjadi di lingkungan mereka.

Dengan demikian, para Ketua RT bukan hanya juru kunci kebersihan lingkungan, melainkan juga pilar-pilar sosial yang menjaga harmoni masyarakat. Sebuah tugas mulia yang diemban dengan sepenuh hati, demi Merangin yang lebih bersih, damai, dan sejahtera. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *