Merangkai Nawa Cita Ekonomi, Menyingkap Tirai Gelap Rentenir di Kabupaten Merangin

JURNALJAMBI.CO, MERANGIN – Rabu pagi (18/6) mentari merayap perlahan, memancarkan ketenangan yang menyelimuti Kota Bangko.

Bacaan Lainnya

Bukan sekadar pagi biasa, melainkan lembaran baru yang terbuka seiring kedatangan rombongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi di Rumah Dinas Bupati Merangin.

Kedatangan mereka membawa angin segar, janji masa depan yang lebih cerah bagi denyut nadi ekonomi daerah.

Di ruang rapat Kol. M. Syukur, Kantor Bupati Merangin, Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Merangin digelar.

Sebuah simfoni kolaborasi tercipta, menghadirkan pimpinan perbankan, pegadaian, PNM, perguruan tinggi, hingga kepala OPD.

Di bawah komando Yen Iswara Rosya, OJK Provinsi Jambi merangkai visi: menghadirkan akses keuangan seluas-luasnya bagi masyarakat, menjadi perisai dari jerat investasi bodong, pinjaman online, rentenir dan godaan judi online yang kian merajalela.

“Silahkan TPKAD merumuskan tujuan dan programnya apa, lalu bagaimana kita bersinergi antara pemerintah daerah dengan industri keuangan, OJK dan BI agar masyarakat bisa memiliki akses keuangan seluas-luasnya,” tegas Yen Iswara, suaranya mengandung harapan.

Ia tak hanya bicara teori, tapi menawarkan peta jalan konkret.

“Kami membuat model bisnisnya. Contoh, TPKAD bisa mengusulkan usaha perdagangan atau koperasi yang baik yang bisa dibantu melalui program-program yang ada di industri keuangan,” sambungnya.

Bangko, Pusaran Ekonomi Modern: UMKM Bebas dari Bayang-bayang Hitam

Bupati Merangin, H.M. Syukur, menyambut dengan hangat, matanya memancarkan optimisme.

Beliau melihat TPKAD bukan sekadar tim, melainkan akselerator yang akan melindungi masyarakat, terutama UMKM, dari belenggu rentenir. Sebuah ikrar untuk membebaskan mereka dari bayang-bayang hitam yang selama ini mencekik.

“Saya ingin kita lebih maju dalam bidang digitalisasi dan lain sebagainya,” ujar Bupati, melukiskan visi yang melampaui batas waktu.

Kepada seluruh pimpinan perbankan, Ia menyerukan sinergi, sebuah ajakan untuk bergandengan tangan mewujudkan impian.

“Kalau bisa, kota Bangko ini menjadi pusat ekonomi modern Jambi Wilayah Barat. Tidak ada lagi uang tunai, pelajar dan UMKM pun sudah memanfaatkan pembiayaan digital seperti Q-ris. Pedagangnya, UMKM nya, masyarakat ya terbebas dari jerat rentenir ” harapnya.

Visi ini tak hanya berhenti pada kemudahan transaksi, melainkan sebuah deklarasi kemerdekaan ekonomi, terbebas dari rantai rentenir, menuju cakrawala digital yang tak terbatas.

Bangko, dengan segala potensinya, siap menjadi mercusuar ekonomi modern Jambi Wilayah Barat, tempat UMKM tumbuh subur, bersemi dalam ekosistem digital yang inklusif dan berdaya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *