Syukur Unggul Telak di Survei Internal Golkar

JURNALJAMBI.CO – Jelang Pilkada Merangin, Lembaga Survei Ide Cipta melakukan survei internal ditubuh Partai Golkar.

Bacaan Lainnya

Survei yang dibiayai oleh Partai Golkar itu melibatkan 400 responden dari 24 Kecamatan di Kabupaten Merangin dan dilaksanakan sejak tanggal 9 sampai 15 Mei 2024.

Hasilnya cukup mengejutkan. Syukur tampak mendominasi dengan keunggulan mencapai 10 persen disusul H. Nalim di posisi ke-dua.

Keunggulan Syukur tak tergoyahkan dalam berbagai simulasi. Baik itu simulasi dengan sepuluh nama, lima nama, hingga head-to-head dengan H. Nalim.

Tim riset Ide Cipta, Hadi Suprapto Rusli mengklaim, survei yang Ia lakukan memiliki margin of error sebesar 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling melalui pengumpulan data kuesioner wawancara tatap muka.

Kata Hadi -begitu sapaan akrabnya- hasil survei ini mengindikasikan bahwa peluang M. Syukur untuk memenangkan kontestasi Pilkada Merangin sangat terbuka lebar.

“Syukur masih unggul dalam berbagai simulasi. Selisih dengan Nalim yang berada di posisi kedua cukup jauh, sekitar 10 persen. Ini menunjukkan peluang Syukur sangat besar untuk menang,” ujarnya.

Disinggung soal dominasi antara Syukur dan H. Nalim, dibanding dengan calon lain seperti Khafid Moein, Nilwan Yahya, Herman Efendi dan Handayani , Hadi menuturkan bahwa, jawabannya terletak pada tingkat popularitas masing-masing calon.

“Calon lain masih jauh dari segi popularitas. Khafid Moein hanya memiliki popularitas sekitar 50 persen, Handayani 60 persen, dan Nilwan Yahya 48 persen. Dengan tingkat popularitas yang rendah, sulit bagi mereka untuk bersaing dengan Syukur dan Nalim yang sudah lebih populer,” jelas Hadi.

Berikut beberapa poin penting dari hasil Survei internal Partai Golkar yang dilakukan oleh Ide Cipta:

Syukur: Unggul dalam berbagai simulasi, dengan selisih elektabilitas sekitar 10 persen di atas Nalim.

Nalim: Berada di posisi kedua, namun masih jauh dari Syukur dalam hal elektabilitas.

Khafid Moein: Popularitas hanya sekitar 50 persen.

Handayani: Popularitas sekitar 60 persen.

Nilwan Yahya: Popularitas sekitar 48 persen.

Dengan hasil survei yang menunjukkan dominasi Syukur, praktis pertarungan di Merangin akan berkisar antara Syukur dan Nalim. Calon-calon lain tampaknya akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dalam hal popularitas dan elektabilitas.

“Pertarungan di Merangin yang terlihat saat ini adalah antara Syukur dan Nalim. Sulit bagi calon lain untuk bersaing dengan keduanya, mengingat popularitas mereka yang masih rendah. Syukur dan Nalim sudah memiliki basis dukungan yang kuat, sehingga peluang mereka untuk menang lebih besar,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *