JURNALJAMBI.CO, JAMBI – Maria Magdalena, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jambi mengatakan masalah stunting di saat ini di Kota Jambi menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Jambi yang harus diselesaikan.
Saat ini angka stunting di Kota Jambi sebesar 17,4 persen. Pemkot Jambi terus berupaya mengurangi dan mencegah kasus stunting.
“Memang kota Jambi yang terkecil se-provinsi Jambi, namun ini menjadi satu PR bersama pemerintah dengan DPRD kota Jambi untuk mengatasi stunting dan memurunkan angka stunting,” sebut Maria, Sabtu (13/8/2022).
Dia mengatakan dengan digelarnya Audit Stunting Kota Jambi tahun 2022 baru-baru ini, diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kota Jambi
Maria mengatakan audit stunting ini juga harus segera dilakukan disetiap kabupaten/kota se provinsi Jambi. Dia juga menilai Pemkot Jambi cepat tanggap untuk mengatasi permasalahan stunting.
“Di sini kami dari DPRD Kota melihat Pemkot Jambi sangat tanggap untuk mengatasi stunting, kususnya dinas-dinas terkait, semoga setelah Pemkot menggelar audit stunting dapat mengurangi angka stunting di kota jambi, kalo bisa di bawah 10 persen,” pungkasnya.
Saat ini angka stunting di Kota Jambi 17,4 % menurun dibandingkan dengan sebelumnya.
Wakil Walikota Jambi, Maulana, juga selaku Ketua TPPS Kota Jambi telah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas, Lurah, Camat, hingga PKK agar turun bersama-sama menangani kasus stunting.
“Cari apa permasalahnya, laporan sampai ke meja saya melalui sekretariat TPPS, sehingga saya bisa mendisposisikan penanganan apa yang akan dilakukan terhadap stunting tersebut, misal ketersediaan pangan karena kemiskinannya maka Dinas Sosial bisa kita mobilisasi, artinya semua masalah stunting yang ditemukan harus selesai sampai ke akarnya,” tutup Maulana. (RED)