JURNALJAMBI.CO, MERANGIN – Dampak kelangkaan gas Elpiji 3Kg selama bulan suci Ramadhan mulai menjadi keluhan masyarakat Merangin. Dampak kelangkaan tersebut masyarakat ada yang mulai beralih dari gas 3 kg ke 12 kg, bahkan juga sudah ada yang mengunakan kayu api.
Kelangkaan gas elpiji 3kg tersebut langsung ditanggapi oleh wakil ketua II DPRD Merangin Ahmad Kausari, ia minta pemerintah melakukan pengawasan distribusi dan harga untuk gas elpiji 3 Kg tersebut.
“Sudah banyak yang mengelauh terkait kelangkaaan gas ini. Jelas kita minta agar pemkab sesegera mungkin untuk melakukan pengawasan terhadap pendistribusiannya. Sebab dari laporan itu sudah banyak yang masak mengunakan kayu,” ujarnya.
“Selain itu, menuirut warga toko toko tertentu menjual harga diatas harga het. Oleh karena itu, peran pemkab Ini perlu. Selama bulan puasa ini memang agak susa,” sebut Ahmad Kausari.
Dirinya menyampaikan, harga gas elpiji di pasaran juga harus sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan. Kebijakan pemerintah pusat terkait dengan pemberlakuan penggunaan KTP dalam pembelian gas tersebut katanya sangat baik.
“Pendistribusian gas elpiji 3 Kg diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu, termasuk bagi pedagang UMKM. Namun hal itu sulit dari sisi pengawasan, dimana masih ada beberapa warga yang terbilang mampu tapi mengiunakannnya,”tutupnya. (*)