Pemkab Sarolangun Rencanakan Normalisasi Sungai di Desa Pulau Aro

oleh

JURNALJAMBI.CO, SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun merencanakan melakukan normalisasi sungai Batang Limun yang melalui Desa Pulau Aro Kecamatan Pelawan. Ini dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun Henrizal SPT MM ketika meninjau tebing sungai di Desa Pulau Aro yang runtuh akibat hantaman arus air sungai, mengakibatkan tebing dan turap yang dibangun mengalami runtuh dan terus bertambah.

Kondisi itu mengancam keberadaan musholla dan rumah warga setempat serta intake Perumda Tirta Sako Batuah, jika dibiarkan tanpa ada solusinya.

Pada peninjauan lokasi, Pj Bupati Sarolangun Henrizal melihat kondisi turap tersebut serta meninjau lokasi untuk perencanaan pengalihan aliran arus sungai atau normalisasi sungai.

Penjabat Bupati Henrizal turut didampingi H Hillalatil Badri mantan Wakil Bupati Sarolangun, Sekretaris Dinas PUPR Zainul Arifin, Kabag Prokopim Sulaiman, Camat Pelawan Sibawaihi, TNI/Polri, Kades Pulau Aro Arzon, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam peninjauan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal beserta rombongan awalnya menaiki perahu getek untuk menyisiri aliran sungai, dan menariknya juga Kepala BKD Provinsi Jambi itu juga tak sungkan untuk turun langsung ke semak-semak melintasi areal perkebunan sawit milik warga untuk melihat langsung areal lokasi rencana normalisasi aliran sungai dan melihat aktivitas excavator yang sedang bekerja mengeruk tanah.

Usai meninjau lokasi, Pj Bupati Sarolangun Henrizal mengatakan bahwa untuk menghindari dampak buruk akibat terjangan air sungai, maka harus dilakukan normalisasi sungai dengan mengalihkan aliran sungai.

”Jadi pada hari ini saya bersama dinas teknis dan PDAM sudah melihat langsung kondisi terkait rencana normalisasi sungai yang ada di pulau Aro. Kami akan cari solusinya seperti apa, saya sudah sampaikan ke dinas teknis dan akan segera lapor ke Balai Sungai di Jambi, dan sudah menghubungi pimpinannya seterusnya akan menurunkan stafnya ke sana,” katanya saat diwawancarai awak media.

Baca Juga:  Pemkab Sarolangun Serahkan Bantuan Sosial BTT kepada Guru Ponpes dan Pegawai Syarak

Menurut Henrizal, ada dua hal penting yang harus jadi perhatian dalam rencana normalisasi sungai ini. Pertama, keberadaan Intake Perumda Tirta Sako Batuah, jika dilakukan normalisasi sungai maka sumber air baku Perumda tersebut akan berkurang sehingga berdampak terhadap suplai air bersih kepada 33 ribu pelanggan yang ada di Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Singkut.

Kedua, jika tidak dilakukan normalisasi sungai tersebut maka hanya akan menunggu waktu, kondisi tebing yang kian runtuh akan mengakibatkan bangunan yang ada di sekitar dekat aliran sungai akan runtuh dan hanyut dibawa arus sungai.

”Ada dua hal penting, yakni ketika normalisasi sungai kita lakukan ada suatu kegiatan terganggu yakni PDAM, Masalah kedua, ketika tidak dinormalisasi secara otomatis dalam hitungan waktu desa kita ini akan longsor hanyut bersama sungai ini bahkan PDAM juga seperti itu,” urainya.

Pj Bupati Henrizal menyebut, dalam waktu dekat akan memberikan sebuah solusi demi kepentingan masyarakat.

”Ibarat dua sisi mata uang, buah simalakama itu. Insya Allah dalam waktu dekat saya akan berikan solusi guna mengatasi kepentingan masyarakat. Terkait anggaran, pak Kadis PUPR akan menghitung secara tekhnis yang jelas ini salah satu pilihan harus dilakukan,” pungkasnya. (gus)