Peringatan HUT ke 77 PGRI dan HGN tahun 2022 Kabupaten Sarolangun Sukses

oleh

JURNALJAMBI.CO, SAROLANGUN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 (Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 Kabupaten Sarolangun Berlangsung Sukses, Rabu 7 Desember 2022.

Acara peringatan HUT PGRI dan HGN ini dilaksanakan dengan tema “Guru Bangkit, Pulih Pendidikan. Indonesia Kuat-Indonesia Maju”, digelar di Lapangan Bola Kaki Limbur Tembesi Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun.

Hadir dalam acara, Kadis Dikbud Helmi,SH,
Sekretaris DPRD Kabupaten Sarolangun Efprianto, Dandim 0420/Sarko diwakili Mayor Abdul Aziz Koramil Sarolangun, Kapolres Sarolangun diwakili Kapolsek Bathin VIII Triawan, dan beberapa pejabat Pemkab Sarolangun beserta para guru yang merupakan perwakilan guru dari 11 kecamatan se Kabupaten Sarolangun.

Upacara diawali dengan penampilan tari kreasi Spirit of Papua yagg dilakoni siswa-siswi SD 87 Limbur Tembesi, yang tampil memukau dengan busana layaknya anak Papua yang sedang menari.

Dalam upacara, Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun Henrizal, ST, MM bertugas sebagai pembaca Teks Pancasila, Teks Pembukaan UUD 45 dibacakan Faturohman, sedangkan sejarah singkat PGRI dibacakan oleh Kadis Dikbud Helmi, SH sekaligus sebagai Ketua DPD PGRI Kabupaten Sarolangun, seterusnya lantunan lagu Hymne guru yang begitu syahdu.

Pj Bupati Sarolangun Henrizal dalam amanat pembina upacara membacakan teks pidato Kemendikbud Ristek, salah satu harapan kepada para guru adalah berubah dalam platform merdeka belajar sebagaimana telah dicanangkan

“Guru dituntut untuk berubah, dalam platform merdeka belajar, guru dapat saling isi dan saling membangun dan bertransformasi,’ ucap Pj Henrizal.

Selaku pemerintah daerah, Pj Bupati meminta para guru menjadikan pendidikan Kabupaten Sarolangun bisa bersaing dengan daerah lain.

“Kami selaku pemerintah daerah mohon kerjasama para guru menjadikan pendidikan Kabupaten Sarolangun bisa bersaing, dalam memajukan Pendidikan Kabupaten Sarolangun, karena ini tidak terlepas dari peran serta seorang guru untuk berangkat dari ketertinggalan,” terang Pj Henrizal.

Pada akhir rangkaian acara dilakukan pemberian reward (penghargaan) kepada guru yang sudah purna tugas tetapi masih mengabdikan dirinya kepada anak didik. (gus)