PDIP Minta Sadar Diri Menteri Jokowi Cerita Soal Tunda Pemilu: Apa Iya Pantes

oleh

JURNALJAMBI.CO, JAKARTA – Ketua DPP Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul meminta menteri-menteri di kabinet sadar akan posisi mereka yang merupakan pembantu Presiden Jokowi.

 

Sehingga diharapkan menteri jangan sampai ikut campur menyoal urusan politik, terlebih sampai bicara penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

 

Presiden Jokowi sebelumnya juga sudah memberikan perintah untuk para menteri agar menyetop segala pembicaraan mengenai penundaan pemilu.

 

“Maka, sadarlah pada posisimu, sebagai pak presiden sedang mengingatkan menteri-menterinya agar sadar posisi,” kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

 

Sementara itu, terkait perintah Jokowi ke kabinet, menurut Bambang hal itu menjadi suatu peringatan.

 

“Itu kan presiden memperingatkan, ya boleh-boleh saja, namanya presiden. Tugasmu sebagai menteri sudahlah enggak usah bicara itu, boleh dong. Menteri kan teknis. Apa iya pantes (bicara penundaan pemilu)?” kata Bambang.

 

Dilarang Bicara Penundaan Pemilu

 

Diketahui, Jokowi meminta kepada seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak lagi berbicara terkait isu penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

 

Alih-alih berbicara soal penundaan pemilu atau presiden tiga periode, Jokowi ingin para menteri menjelaskan soal situasi ekonomi global yang menyebabkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok.

 

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, pada Selasa (5/4/2022).

 

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak,” kata Jokowi.

 

Jokowi meminta para menteri untuk lebih fokus bekerja dalam penanganan atas kondisi kesulitan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat. Menurutnya, kenaikan-kenaikan harga kebutuhan pokok itu tidak terlepas dari gejolak ekonomi global.

Baca Juga:  Asyik, Joko Widodo Salurkan BLT Minyak Goreng di Jambi

 

Akibat gejolak ekonomi global tersebut kenaikan inflasi pun tidak terelakkan di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat di mana kini inflasinya mencapai 7,9 persen.

 

Padahal biasanya inflasi di Negeri Paman Sam itu berada di bawah 1 persen. Di Uni Eropa juga mengalami kenaikan inflasi hingga 7,5 persen. (red)

 

Sumber: suara.com

No More Posts Available.

No more pages to load.