Heboh Soal Film Zombi “All of Us Are Dead”, Benarkah Ada Sains?

oleh

JURNALJAMBI.CO, JAKARTA – Serial Netflix asal Korea Selatan, All of Us Are Dead menggemparkan publik. Sejak tayang perdana, film zombi atau zombi ini pun ramai diperbincangkan.

 

Serial bertema zombi menegangkan All of Us Are Dead ini tayang perdana pada Jumat (28/1/2022) sebanyak 12 episode. Drama ini bercerita soal fenomena virus Jonas yang membuat pengidapnya berubah menjadi zombi.

 

Diceritakan virus Jonas yang mengakibat penderitanya menjadi zombi itu pertama kali terjadi di gedung SMA Hyosan. Para siswa pun harus berjuang mempertahankan hidupnya dari serangan zombi yang menular melalui gigitan.

 

Orang yang terinfeksi dalam waktu yang sangat cepat akan menunjukkan reaksi atau perubahan perilaku, menjadi bertubuh kaku bahkan cenderung seolah patah, lambat, mata yang merah dan cara pandang yang terlihat seperti inframerah, berbau busuk seperti mayat, serta selalu lapar dan sensitif mengejar manusia.

 

Tidak hanya serial Netflix, All of Us Are Dead, kisah zombi juga sudah pernah diangkat di film dan serial televisi lain sebelumnya, seperti Train to Busan (2016), Happines (2021), Little Monster (2019), Army of the Dead (2021), #Alive (2020), The Alking Dead dan lain sebagainya.

 

Lalu, bagaimana sains melihat fenomena zombi ini, apakah zombi memang benar ada?

 

Masyarakat banyak merujuk istilah zombi merupakan orang mati yang masih hidup, ataupun mayat hidup.

 

Tayangan tentang zombi sangat populer, selain All of Us Are Dead, sebelumnya juga ramai film zombie seperti Train to Busan hingga Alive yang diperankan oleh Park Shin Hye dan Yoo Ah In.

 

 

Zombi menurut sains, seperti dilansir dari Live Science, Rabu (2/2/2022), Profesor dan psikiater dari Harcard Medical School, Dr Steven Schlozman menegaskan bahwa zombi adalah makhluk yang tidak nyata.

Baca Juga:  Selebriti Naysila Mirdad Ngaku Positif COVID-19: Aku Jadi Sadar aja, Kayak Disentil Kecil Sama Tuhan....

 

“Mereka tidak ada. Saya seorang dokter, saya harus memberi tahu kapan Anda harus khawatir dan Anda tidak perlu khawatir tentang zombi,” kata Schlozman.

 

Hal pertama yang disoroti oleh dokter yang menjuluki dirinya sebagai Dr. Zombie ini adalah gaya berjalan zombi yang terseok-seok dan sulit menjaga keseimbangan.

 

Menurut Schlozman, masalah gaya berjalan tersebut berakar di otak kecil, sebuah wilayah di bagian bawah otak yang bertanggung jawab untuk keterampilan motorik dan koordinasi manusia.

 

Kemudian, zombi yang merupakan mayat hidup tampak benar-benar tidak tahu dengan apa yang mereka lakukan. Hal tersebut menunjukkan beberapa kerusakan atau kelainan pada lobus frontal, yang juga mengontrol impulsivitas, kata Schlozman.

 

“Anda belum pernah melihat zombi yang ragu-ragu,” ucapnya.

 

Belakangan tayangan hiburan dari film hingga drama Korea bertema zombi ramai ditonton dan begitu diminati.

 

Bahkan, tidak seperti All of Us Are Dead yang dikemas dengan latar sekolah, drama atau film zombi Korea bertema sejarah seperti serial Kingdom juga tak kalah banyak peminatnya. (red)

 

Sumber: Kompas.com