Peta Calon Wabup Merangin Berubah, Taboy Bayangi Ramoy Direkom Golkar

Reporter: Super Admin - Editor: No Editor
- Kamis, 04 November 2021, 09:42 AM
JURNALJAMBI.CO, JAMBI - Pembahasan nama calon Wakil Bupati Merangin dari Partai Golkar masih alot. DPP Partai berlambang pohon beringin ini meminta Golkar Merangin mengirim ulang nama-nama yang akan direkomendasikan.



Nama Haramaini yang sempat di atas angin kini terancam. DPD II Golkar Merangin memunculkan nama baru, yakni Heri S Mohza, juga memasukkan nama kader PPP, Nilwan Yahya.

Sebelumnya pada 19 Juli 2021, DPD Golkar Provinsi Jambi mengirim tiga nama ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi. Ketiga nama itu adalah Haramaini, Fahrudin Ilyas, dan Asmawi.

Banyak yang memprediksi Haramaini yang akan mendapatkan rekomendasi DPP. Tetapi peta politik berubah, rekomendasi tak kunjung turun.

Ketua DPD II Golkar Merangin Herman Effendi mengatakan, Ramoy --nama panggilan Haramaini-- tetap kembali diajukan ke DPP. “Tetap tiga nama, tapi dalam usulan baru ada nama Heri S Mohza dan Nilwan Yahya,” ungkapnya, Rabu (3/11).

Kenapa ada nama Nilwan? Fendi mengaku melihat peluang. Katanya, DPP PPP sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Nilwan Yahya dan Heri S Mohza. Sementara Hanura juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk Nilwan.

Golkar, kata dia, memiliki aturan merekomendasi dua nama. “Dari pada ini tidak bergerak, jadi ubah pola, tinggal nanti DPP mengeluarkan kebijakan apakah Nilwan dan Heri S Mohza atau Nilwan dan Haramaini,” katanya.

Fendi mengatakan, munculnya nama Heri yang biasa disapa Taboy, karena yang bersangkutan juga pernah bersurat resmi ke Golkar Merangin. “Siapa pun yang diputuskan oleh DPP, kami siap menjalankan perintah,” tegasnya.

Terpisah, Ramoy mengaku tidak masalah dengan munculnya nama Heri S Mohza dalam usulan baru. “Saya tidak masalah, tidak apa-apa biar saja lah,” katanya, Rabu (3/11).

Menurutnya, masuknya nama Heri  itu atas permintaan oknum petinggi DPP Partai Golkar. “Saya tidak peduli usulan baru karena sampai saat ini usulan rekomendasi saya, tidak pernah ditolak DPP,” tegas Ramoy.

Dia juga mempertanyakan dasar keluarnya surat usulan baru. “Dasarnya apa? Kalau saya, sudah mengikuti dari bawah sampai DPP sehingga keluar rekom,” tambahnya.

Bagi Ramoy, yang berlaku saat ini adalah usulan lama dengan tiga nama tanpa Nilwan dan Heri. “Saya tidak pernah cacat administrasi, kecuali DPP mengatakan usulan yang lama tidak layak, baru klir,” katanya.

“Sampai hari ini saya berpegang dengan rekom yang sudah saya pegang, yang dikeluarkan 1 September,” tambahnya lagi.

Dihubungi terpisah, Nilwan mengaku sudah mengantongi rekomendasi dari dua partai, PPP dan Hanura. “PPP dan Hanura sudah keluar (rekomendasinya, red), tinggal nunggu Golkar lagi,” katanya singkat. (*)

Tags

Berita Terkait

X