Mitra Binaan PTPN VI Batik Ardiah Torehkan Keberhasilan

oleh

JURNALJAMBI.CO, JAMBI – Kesulitan sejak dirikan usaha batik, Pemilik Batik Ardiah Jambi merasa sangat terbantu sejak bergabung menjadi Mitra Binaan PTPN VI Jambi. Usahanya pun makin hari berkembang pesat hingga penjualannya go Nasional.

Betapa tidak, berdiri sejak tahun 1994 hingga saat ini, Usaha Batik Ardiah terus mengalami pasang surut. Penyebab utamanya yakni kurang modal, hingga pekerja pengrajin batik.

Namun, sejak bergabung di Mitra Binaan PTPN VI Jambi, hingga mendapatkan pinjaman modal dengan bunga yang rendah, Batik Ardiah makin berkembang di pasaran. Bahkan, penjualannya sudah go Nasional. Setiap daerah di Pulau Sumatera tidak sedikit yang membeli batik buatan Wanita Asal Jawa itu.

Seperti yang di sampaikan Nurnaningsih, Pemilik Usaha Batik Ardiah Jambi, yang berada di Jalan Kenanga III, RT 05 Simpang Empat Sipin Kota Jambi, Rabu (03/11/2021).

Perempuan asal Jawa ini mulai menginjakkan kakinya di Tanah Pilih Pusako Betuah ini sejak tahun 80-an lalu, mulai merintis usahanya tahun 1994. Tidak sedikit rintangan dan jatuh bangun yang Ia rasakan.

Yang paling mendasar, kala itu usaha Batik Ardiah yang di ambil dari nama anaknya tersebut, masih sangat sepi. Bukan cuma itu saja, Ia pun merasa kesulitan modal, hingga karyawan.

“Awalnya itu susah mas, memang kan memulai dari nol. Kurang modal, kurang karyawan. Karyawannya cuma dua saat itu. Jadi apa-apa susah, mau beli bahan pun susah. Belum lagi belinya di Jawa, harus butuh modal lagi,” ujarnya.

Beruntungnya, sejak Ia gabung menjadi Mitra Binaan PTPN VI Jambi, semua persoalannya bak teratasi dengan cepat. Meskipun awalnya Ia cuma dapat pinjaman Rp 9 juta, namun paling itu bantuan pinjaman itu cukup buat beli bahan dan gaji karyawan.

Baca Juga:  PTPN VI Aplikasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001:2016)

Tahun demi tahun silih berganti, usahanya pun mulai berkembang. Karyawannya makin bertambah, dari 2 orang kini sudah 10 orang. Omzet nya pun sudah mencapai 60 juta perbulan.

“Merasa terbantu dengan gabung di Mitra Binaan PTPN VI ini. Karena kan modal di kasih, apa-apa jadi lebih mudah. Tahap pertama itu 9 juta, kedua 15 juta dan terakhir 35 juta,” jelasnya.

Bukan cuma di berikan bantuan modal saja, asyiknya jadi Mitra Binaan PTPN VI juga di bantu dalam hal pemasaran. Di mana, setiap ada agenda atau kebutuhan Batik di perusahaan BUMN itu, selalu di arahkan untuk ambil Batik di tempat usahanya.

“Di bantu pemasaran juga, banyak Batik di sini di beli oleh karyawan dan Mitra kerja PTPN. Angsurannya juga enak, bunganya di bawah kur. Baiknya, itu kita bisa minta tenggang waktu, asalkan tidak lewat dari tanggal dalam bulan pembayaran.” ungkap ibu empat anak itu.

Untuk itu, Nurnaningsih mengajak agar pelaku usaha di Jambi yang memang butuh modal usaha, di anjurkan gabung sebagai Mitra Binaan. Karena, proses bantuan pinjaman modal dari Perusahaan Perkebunan Nusantara VI sangat gampang dan mudah.

“Ya untuk pelaku usaha yang lain, gabung lah di Mitra Binaan PTPN VI. Karena selain di kasih bantuan modal, juga di bantu untuk pemasaran,” imbuhnya.

Pun demikian, Ia berharap kepada PTPN VI agar bisa memberinya bantuan modal lagi, mengingat masa pandemi saat ini membuat omzetnya merosot jauh. Bahkan, lebih dari 50 persen terjadi penurunan.

“Harapan saya, semoga PTPN bisa kasih bantuan pinjaman lagi,” tukasnya. (Red)