Bendahara SMPN 57 Sebut Tak Pernah Cairkan Dana, Edi: Saya Cek Uang Sudah Habis

oleh

JURNALJAMBI.CO, Merangin – Merasa namanya dikait-kaitkan dengan proyek DAK 2019, Bendahara SMPN 57 Merangin, Edi Sumanto angkat bicara.

Menurutnya, sebagai Bendahara DAK tahun 2019, Edi tak pernah menandatangani berkas pencairan. Namun, ketika Ia mengecek rekening sekolah, dana itu ternyata sudah habis.

“Saya tidak tahu bagaimana caranya dana itu bisa cair. Padahal, Saya sebagai bendahara tidak pernah menandatangani berkas pencairan. Ketika saya minta rekening korannya pada Bulan Oktober tahun 2019 lalu, ternyata dana itu sudah habis,” ujar Edi sembari menduga adanya pemalsuan tandatangan.

“Awalnya saya ikhlas saja, saya anggap pososi saya sebagai bendahara itu hanya pelengkap. Yang penting pekerjaan itu selesai. Tapi, kalau begini kejadiannya, saya juga siap memberikan keterangan. Kalau memang dibutuhkan, saya juga siap melaporkan dugaan pemalsuan tandatangan saya,” tegasnya.

Disinggung soal pengadaan meubeler labor yang belum dikerjakan, Edi membenarkan.

“Setahu saya memang belum ada. Yang ada itu hanya rangka kursi bundar 20 unit. Selebihnya itu meubeler lama tahun 2012 dulu,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, pada tahun 2019, SMPN 57 Merangin di Desa Pematang Pauh Kecamatan Jangkat Timur mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 286,7 juta.

Dana itu digunakan untuk pembangunan Gedung Laboratorium IPA secara swakelola. Namun, ketika pekerjaan belum selesai dilaksanakan, ternyata pihak sekolah sudah melakukan pencairan 100 persen.

Sumber Jurnaljambi.co menuturkan, secara umum, pembangunan gedung utama berukuran 15 x 10 meter itu telah rampung. Namun, beberapa item pekerjaan seperti pembuatan 3 unit westafel, 20 unit meja serbaguna, 2 unit meja kerja, 1 unit meja demonstrasi, 2 unit kursi siswa, 4 unit kursi kerja, 3 unit lemari kaca, 1 unit lemari alat peraga, 2 unit lemari besi, 1 unit lemari kertas kerja, 1 unit lemari gantung, 1 unit lemari asam, 1 unit papan tulis gantung dan 2 unit tong sampah belum tersedia. Sementara, pihak sekolah ternyata telah mencairkan 100 persen keseluruhan dana pada tahun 2019 lalu. (*)