Bunda Wajib Tahu, Menunda Imunisasi Bisa Berbahaya Bagi Anak

oleh

JURNALJAMBI.CO – Banyak orang tua yang lalai dalam memberikan imunisasi bagi anak. Mayoritas diantaranya seolah mengabaikan dan tak begitu menghiraukan pentingnya Imunisasi. Padahal, menunda Imunisasi bisa berbahaya bagi anak.

Spesialis anak dr. Lucyana, SpA mengatakan imunisasi yang tertunda bisa membuat anak rentan sakit.

Menurutnya, penundaan imunisasi hanya boleh dilakukan dalam situasi mendesak seperti wabah virus corona saat ini.

“Itu sebenarnya tergantung situasi dan kondisi orang tua dan anak. Juga daerah sekitar tempat tinggal. Dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menganjurkan sesuai jadwal. Tapi beberapa kondisi tidak mengizinkan misalnya rumah sakit jadi rujukan covid,” kata Lucyana dalam siaran langsung melalui media sosialnya, Kamis (9/4/2020).

Jika terpaksa ditunda, lanjutnya, bisa berdampak penurunan pada sistem kekebalan anak.

“Misal anak masuk imunisasi PCV dosis inisial, tujuannya menghasilkan kekebalan supaya bisa menangkal kuman. Kalau dia belum bisa mencapai PCV pada target tertentu bisa turun lagi. Risikonya bisa lebih rentan terhadap penyakit,” tutur Lucyana.

Daripada menunda, ia menyarankan orang tua mencari rumah sakit ibu dan anak atau rumah khusus vaksin yang memang melayani anak sehat atau memisahkan antara anak sehat dengan anak sakit.

“Karena kalau terus ditunda-tunda nanti dia akan semakin terlambat untuk imunisasi berikutnya dan protektivitasnya akan tidak maksimal,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, data terbaru dari Kementerian Kesehatan menyebut masih ada sekitar 12 persen anak di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi rutin lengkap. imunisasi rutin lengkap tidak berhenti sampai anak usia 11 bulan, tetapi sampai anak usia sekolah dasar.

Sehingga imunisasi rutin lengkap bukan sekadar melanjutkan pemberian imunisasi, tapi menguatkan bahwa anak usia sekolah dasar bisa diberikan perlindungan optimal. Adapun imunisasi rutin lengkap yang diberikan adalah:

Bayi berusia kurang dari 24 jam berupa imunisasi Hepatitis B (HB-0)

Usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1)

Usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2)

Usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3)

Usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik)

Usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR),

Bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR)

Kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR)

Anak kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td). (*)

Sumber: Haluan.com