Waduh, Istri Ketua DPRD Merangin Jadi Korban Penyalahgunaan Data, Debt Collector Nekat Datangi Rumdis

oleh

JURNALJAMBI.CO – Tindak pidana penyalahgunaan data pribadi ternyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Hal serupa juga terjadi Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

Korbannya pun bukan orang sembarangan. Adalah istri dari Ketua DPRD Merangin, Kisul Effendy yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari debt collector yang mengaku dari PT Mega Auto Finance (MAF).

Kejadian berawal ketika Kisul Effendy menerima telepon dari nomor tak dikenal, Sabtu (23/11) sekitar pukul 11.00. Ketika diangkat, si penelpon mengaku bernama Feri dari PT MAF. Dengan nada keras, Feri mempertanyakan perihal tunggakan motor jenis vixion yang telah memasuki 5 bulan.

Kisul Effendy yang merasa tidak pernah mengambil kredit motor seperti yang dituduhkan mengaku kaget dan langsung membantah tudingan tersebut.

Menariknya, Feri bersikukuh bahwa nomor telpon yang ada pada aplikasi kredit sesuai dengan nomor Kisul Efendy. Hanya saja, kreditur dalam aplikasi bernama Ernawati dan berdomisili di Desa Tambang Baru Kecamatan Tabir Lintas.

Perdebatan antara Kisul Effendy dan Feri berlangsung tegang. Feri menuding Kisul berbohong dan hendak lari dari tanggung jawab sembari menanyakan dimana keberadaan Kisul.

Merasa ada yang tidak beres Kisul pun memberitahu kediamannya di Rumah Dinas Ketua DPRD Merangin.

Upaya Feri benar-benar gigih. Ia bersama rekannya datang menemui Kisul di Rumah Dinas Ketua DPRD Merangin.

Saat bertemu, Feri lantas menunjukkan data kreditur atas nama Ernawati warga Desa Tambang Baru yang ternyata foto dan nomor telponnya sama dengan milik Kisul Effendy.

Sadar data pribadinya telah disalahgunakan, Kisul meminta agar Feri dan rekannya mengantar dirinya ke rumah Ernawati di Tambang Baru sembari meminta izin untuk mandi terlebih dahulu.

Usai mandi, Kisul justru dibuat gerah oleh Feri dan rekannya yang ternyata telah melarikan diri.

Baca Juga:  Enam Desa di Sarolangun Sepakat Kelola Kawasan Secara Kolaboratif

“Saya heran, kok foto dan nomor telponnya sama dengan saya. Pas minta diantar ke rumah Ernawati, Feri dan rekannya sudah kabur. Saya telpon tidak aktif, WA tidak dibalas. Begitu aktif, alasannya dapat tugas dari atasan untuk nagih ditempat lain. Ini aneh. Saya ingin kasus ini selesai, biar jelas duduk perkaranya,” ujar Kisul.

“Saya benar-benar merasa dirugikan. Sebab, Feri sempat bilang kalau Ernawati sudah kabur, lah kok saya yang jadi sasaran. Ngambil motor enggak, malah saya ditagih tunggakan angsuran,” tegasnya terheran-heran sembari menunggu itikad baik dari pihak MAF. (*)

Penulis: Ivan Ginanjar