H Al Haris: Temenggung SAD = Ketua RT

Reporter: Super Admin - Editor: No Editor
- Senin, 17 Juni 2019, 10:25 AM

JURNALJAMBI.CO-Status Temenggung Suku Anak Dalam (SAD) bisa disamakan dengan Ketua Rukun Tetangga (RT), sehingga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan insentif.





Hal tersebut
ditegaskan Bupati Merangin H Al Haris pada Workshop Forum Kemitraan Pembangunan
Sosial Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam se-Provinsi Jambi, yang digelar
Minggu malam (16/6) di Hotel Golden Harvest Jambi.





‘’Untuk pelayanan
kesehatan Temenggung ini, kita sudah memberikan Kartu Sehat, agar mereka bisa
berobat gratis di Merangin. Kita juga punya sal khusus untuk SAD di RSD Kol
Abundjani Bangko,’’ujar Bupati.





Sedangkan
untuk pendidikan SAD, bupati juga telah mengangkat guru khusus, untuk anak-anak
SAD yang sudah banyak sekolah di SD umum. Hebatnya anak-anak SAD di Merangin,
sudah ada yang mulai menghafal Al Quran.





‘’Tujuan dari Forum
ini untuk bersatu bersama dalam membangun SAD di Provinsi Jambi yang tersebar
di sejumlah kabupaten. Tidak hanya Pemerintah yang harus memperhatikan kehidupan
SAD, tapi juga pihak perusahaan,’’pinta Bupati.





Menariknya
pada workshop tersebut, seluruh Temenggung SAD yang hadir dari sejumlah
kabupaten, hanya Temenggung SAD dari Kabupaten Merangin yang mengenakan baju seragam
dinas.





‘’Kita harus memanusiakan
manusia, karena selama ini mereka hadir tetapi kita tidak pernah merasakan
mereka di tengah tengah kita.  Di
Merangin berbagai pelatihan dan pembinaan SAD telah dilakukan,’’terang Bupati.





Namun diakui
bupati, berbagai kendala dihadapi karena SAD tidak bisa langsung menyatu dengan
masyarakat umum. Dibangun rumah permanen untuk SAD, tetapi jika terjadi
kemalangan mereka pergi melangun terlebih dahulu.





‘’Target kita
kedepan agar anak-anak SAD yang masih muda untuk dididik memahami pendidikan
ilmu agama. Saya membiaya sebanyak 10 anak SAD, untuk menghafal Al-Qur'an,
mereka saya jadikan anak angkat saya,’’jelas Bupati.





Pada workshop
yang dibuka Direktur Konservasi Alam Kementrian LHK Ny Diah Murtiningsih itu,
tampak hadir Asisten II Setda Sarolangun, Presiden Direktur PT SAL 1 M Hadi
Sugeng, Direktur Sinar Mas Grup Muhammad Zukri Sa'ad.





Dikatakan Ny Diah
Murtiningsih, workshop bertujuan untuk membangun kesepaham forum antar lintas
untuk SAD serta pengelolaan hutan, yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat
umum dan SAD itu sendiri.





‘’Kawasan Bukit
12 mempunyai mandat menjadi ruang hidup atau rumah bagi SAD, sehingga SAD
mempunyai wilayah kehidupannya yang tidak bisa diganggu untuk keberlangsungan
hidupnya,’’ujar Ny Diah Murtiningsih.





Direktur Sinar
Mas menegaskan, perlunya skenario yang sistemik dalam pengembangan SAD. ‘’Kita
perlu mendapatkan mandat, agar kegiatan ini merupakan kegiatan bersama,’’terangya.





Temenggung
Aprizal dari Pematang Kabau menegaskan, keinginan SAD sekarang ini adalah ingin
maju, seperti orang biasanya dan anak SAD juga ingin pintar. Zaman sekarang SAD
sudah keluar hutan, sehingga memiliki kebutuhan yang sama dengan masyarakat
lainnya.





‘’Zaman dulu kami masih didalam hutan, jadi kebutuhan kami beda dari zaman sekarang. Kami juga butuh lahan kehidupan, kesehatan dan perumahan yang layak,’’tegas Temenggung Aprizal.





Sumber : (Teguh/humas)







Tags

Berita Terkait

X