Dinilai Memberatkan, Orang Tua Siswa Pertanyakan Iuran Perpisahan di SMPN 1 Merangin

Reporter: Super Admin - Editor: No Editor
- Kamis, 21 Februari 2019, 04:57 AM
JURNALJAMBI.CO - Sejumlah orang tua siswa di SMPN 1 Merangin mengeluhkan besaran iuran perpisahan.



Pasalnya, siswa diminta membayar iuran yang besarannya bervariatif tanpa ada musyawarah dengan orang tua siswa.

DN, salah satu orang tua siswa menuturkan, iuaran disetiap tingkatan kelas jumlahnya berbeda. Untuk kelas satu diwajibkan membayar Rp 23 ribu perorang, kelas dua Rp 25 ribu dan kelas tiga Rp 65 ribu. Jika ditotal, jumlah iuran mencapai puluhan juta rupiah.

"Kelas satu itu ada 200 orang, kelas dua juga 200 orang, dan kelas tiga ada 270 orang. Nah jika diakumulasikan, jumlahnya mencapai puluhan juta," kata Dn orangtua murid.

Pria yang tidak ingin namanya ditulis tersebut merasa terkejut dengan kebijakan sekolah yang membebankan seluruh siswa untuk menyumbang acara perpisahan disekolah.

"Sekarang sudah terkumpul semua. Senin kemarin terakhir anak-anak itu bayar," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nz yang anaknya duduk dikelas tiga. Kata dia, jumlah sumbangan tersebut terlalu besar, apalagi tidak ada kesepakatan dari orangtua.



"Saya tidak dibagi tau untuk rapat iuran. Tiba-tiba anak saya minta uang untuk iuran perpisahan," kata Nz.

Tak hanya untuk perpisahan, anaknya juga minta uang untuk membeli tropi dengan jumlah Rp 27 ribu. Dan itu khusus untuk kelas tiga.

"Ini sudah keterlaluan. Saya minta sekolah untuk bijak dalam mengambil keputusan. Musyawarah dengan orangtua, ini langsung ambil kebijakan saja," imbuhnya. (*)

Tags

Berita Terkait

X