Abaikan Label Halal, Dinkes Merangin Tetap Lakukan Vaksinasi MR Sejak 7 Hari Lalu

oleh

JURNALJAMBI.CO – Meski belum ada label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), ternyata Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Merangin, Jambi tetap melakukan vaksinasi Measle dan Rubella (MR).

Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, Solahudin mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksin terhadap anak di Merangin sejak tujuh hari lalu.

“Sekarang kita setiap hari lakukan vaksin disekolah-sekolah,” kata Solahudin.

Dari pantauan dilapangan, sebut Solahudin, memang ada masyarakat yang belum menerima keberadaan vaksin ini. Namun, pihaknya tidak mempermasalahkan itu dan mereka tetap melakukan vaksinasi.

“Kalau mau nunggu label halal dari MUI ya silahkan, kalau mau sekarang ya silahkan,” imbuhnya.

Dari tujuh hari berjalan ini, pihaknya telah memberikan vaksin terhadap ribuan pelajar. Dinkes menargetkan sedikitnya 103 ribu anak mulai dari usia 9 bulan hingga 15 bulan.

“Kalau dipersentasekan, sekarang sudah 23,24 persen. Targetnya 103.000 ditahun ini,” ungkap Solahudin.

Dijelaskannya, Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan.

Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat.

Untuk itu, Solahudin berharap setiap orang tua dapat memberikan penjelasan kepada anak-anak agar mau mengikuti vaksin campak dan rubella. Menurutnya, vaksin campak dan rubella adalah mencegah timbulnya penyakit kandungan seperti bayi berkepala besa dan kecil serta kondisi tubuh yang tidak stabil.

“Kepada orang tua agar bisa memberi nasehat kepada anak-anak mereka. Karena kita takut dampak penyakit yang mengancam generasi kita,” kata dia.

“Lebih berat lagi, anak bisa kejang, lumpuh bahkan meninggal. Kalau dia selamat, maka muncul komplikasi penyakit.  Sedangkan sindrom rubella sangat berat, bisa kelainan otak, mata, pendengaran, jantung bisa bocor,” sambungnya. (*)

Penulis : Busri

Editor    : Ivan Ginanjar