Soal Pemberitaan Pemerintah Kurang Perhatian Dengan Ponpes, Sekda: Saya Berani Bersumpah, Bahwa Itu Tidak Benar

oleh

ANTO

JURNALJAMBI.CO – Pasca adanya pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Merangin Sibawaihi, di salah satu media Online Provinsi Jambi, dengan menyebutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, kurang perhatian terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) yang membuat prestasi kafilah di Merangin menurun, itu tidak benar adanya.

Bahkan Sibawaih terang – terangan mengatakan, dalam menghadiri acara pengukuhan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Merangin, di ruang Aula I Kantor Bupati Merangin, pada Kamis lalu (5/4/). Dirinya sama sekali tidak pernah membicarakan tentang calon Bupati Merangin nomor urut 3 yaitu Nalim, dalam sambutan maupun saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

“Saya tidak pernah berbicara tentang pak Nalim dan juga masalah pemerintahan dalam sambutan saya, hanya memotivasi pimpinan Ponpes agar punya Inovasi dan ide yang cerdas serta gagasan yang cemerlang,” ungkap Sibawaihi saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Sabtu malam (7/4).

Atas pemberitaan salah satu media Provinsi ini jelas Sekda, dirinya sangat menyesali dan telah berusaha untuk melakukan klarifikasi, namun sampai sekarang belum juga di publikasikan berita klarifikasinya.

“Saya minta klarifikasi tadi pagi (kemarin, red) dan saya panggil, tapi malah berita lain yang disampaikannya. Saya berani bersumpah, dan panggil wartawan penulis berita itu, karna saya tidak pernah mngucapkan seperti ini,” terangya.

Lagian jelas Sekda, selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) dan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Merangin, tidak mungkin dirinya menghujat kinerja Pemerintah, yang ia sendiri pimpin.

“Tidak mungkin saya menghujat pemerintah, sementara saya ini ketua LPTQ dan Ketua TAPD, akan berbalik ke saya sendiri jadinya. Saya berani bersumpah, bahwa pemberitaan itu tidak benar,” jelasnya.

Hanya saja jelas mantan Sekwan Merangin ini, didalam acara FKPP tersebut, dirinya hanya memberi pesan kepada pemimpin pondok pesantren di Merangin, untuk melahirkan qori dan qoriah yang menghatumkan nama Merangin pada lomba MTQ.

“Kita sudah beberapa kali pernah jadi juara 2 dan 3 lomba MTQ ini, tapi kenapa sekarang hanya juara 6-7, dimana retaknya. Saya minta pondok pesantren melahirkan qori dan qoriah, bukan dijual keluar, ini malah kamu jual keluar, dengan alasannya tidak ada perhatian pemerintah, bukan tidak perhatian,” pungkasnya.(*)