Waspada, Banjir Mulai Ancam Merangin, di Lubuk Bumbun Puluhan Rumah dan Sekolah Terendam

oleh

ARRI KURNIAWAN

JURNALJAMBI.CO- Intensitas curah hujan di Merangin mulai tinggi. Beberapa anak sungai juga tampak meluap. Bahkan di beberapa titik wilayah air sudah mulai menggenangi perumahan penduduk.

Informasi yang diperoleh, beberapa wilayah di Merangin yang sudah terdampak banjir terjadi di dua desa di Kecamatan Tabir Ilir. Dua desa itu adalah Desa Lubuk Bumbun dan Desa Rantau Limau Manis.

Warga setempat, Jupri kepada awak media menjelaskan, sekitar 30 rumah warga di Desa Lubuk Mumbun sudah digenangi air akibat meluapnya arus sungai Batang Tabir.

“Ini baru perkiraan. Data akuratnya saya tidak tahu,”ujarnya, Selasa.

Kata Jupri, tidak hanya rumah warga saja yang terendam air, beberapa pasilitas umum seperti bangunan sekolah juga juga ikut kebanjiran.

“Semalam hujan deras. Ari sempat naik tadi pagi, namun saat ini sudah agak menyusut,”jelasnya.

Meski demikian, kata Jupri warga setempat masih tetap waspada. Sebab, kondisi cuaca saat ini tampak mendung dan bakal turun hujan.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin, Mardansyah Sahidi membenarkan di beberapa daerah, banjir mulai menggenangi rumah penduduk. Dia meminta warga di hilir anak sungai waspada terhadap kiriman banjir dari hulu sungai.

“Kemarin (senin,red) airnya memang agak tinggi (naik), ketinggian air di rumah warga dipinggir sungan diperkirakan setengah meter. Tapi sekarang mulai menyusut. Wilayah ini memang rawan banjir karena berada di hilir anak sungai dan agak rendah,”ujarnya, Selasa (27/3).

Banjir ternyata tidak hanya melanda Kecamatan Tabir Ilir saja, Mardansyah juga menyebutkan, ada beberapa titik banjir di dua kecamatan lainnya, Margo Tabir dan Tabir induk.

Pihak BPBD juga sudah membuat status siaga banjir untuk beberapa hari ke depan. BPBD juga sudah mempersiapkan personil dan posko untuk menghadapi kondisi terburuk tersebut.

“Statusnya siaga banjir. Dari pihak kita sudah mempersiapkan berbagai peralatan dalam menghadapi bencana banjir. Dari personil sampai perlengkapan seperti perahu karet dan posko,”tuturnya.(*)