Maling Gasak 1,3 Ton Beras dari Penggilingan Padi, Zukriadi: Pintu Rumah Kami Dikunci dari Luar Oleh Pelaku

oleh

YOSEP

JURNALJAMBI.CO – Aksi pencurian beras dipenggilingan beras (heler) kembali terjadi di Desa Tanjung Muda Kecamatan Hamparan Rawang, Kabupaten Kerinci, Jambi Rabu (21/03) dini hari sekitar pukul 03.00.

Atas kejadian tersebut, kawanan pencuri berhasil menggasak sedikitnya 1,3 ton beras dari heler milik Zukriadi (43). Apesnya, beras tersebut bukan milik Zukriadi, melainkan milik warga yang sengaja dititipkan di penggilingan.

Kepada awak media, Zukriadi menuturkan bahwa aksi pencurian terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00. Saat itu, anaknya terbangun dan sempat mendengar mobil didepan heler. Ketika dilihat dari jendela, ternyata banyak karung beras didalam mobil.

Dia dan anaknya berusaha keluar rumah untuk mengejar, namun pintu tidak bisa dibuka karena disekat dengan gembok oleh pelaku dari luar, gembok yang dipakai merupakan gembok heler yang telah dirusak pelaku saat membobol pintu heler.

“Kami sempat melihat pelaku, tapi tidak bisa keluar karena pintu rumah dikuncu dari luar. Terpaksa kami keluar dari jendela. Saat kita cek, ternyata pelaku merusak gembok heler dengan cara dipotong, kemudian gembok tersebut disekat ke pintu rumah kami, sehingga pintu tidak bisa dibuka,” jelasnya.

Dia mengaku, beras yang dicuri merupakan beras milik warga yang meminta padinya digiling di heler, jumlahnya ada 27 karung beras dengan total sekitar 1, 3 ton.

“Mobil yang dipakai pelaku jenis carry, dan kabur ke arah Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Tanah Kampung,” ungkapnya.

Terhadap kejadian tersebut, dirinya langsung melapor ke Polres Kerinci untuk ditindak lanjuti. “Sudah dilapor, polisi juga sudah cek ke heler. Kami berharap pelaku dapat ditangkap,” ungkapnya.

Sementara itu, pemilik beras Samsir (48), membenarkan bahwa beras yang dicuri merupakan miliknya.

“Hari Selasa saya titipkan padi ke heler untuk digiling jadi beras, karena saya mau jual beras, dan hari Rabu beras sudah bisa diambil, tapi malah dicuri,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, kata dia, dirinya mengalami kerugian mecapai belasan juta rupiah. “Padi itu hasil panen di sawah saya, dan berencana mau dijual berasnya,” jelasnya.

Salah seorang warga, Adri, mengaku di Kecamatan Hamparan Rawang sudah sering terjadi pencurian di heler, sejak Agustus 2017 sampai saat ini setidaknya sudah empat kali heler dibobol.

“Warga sudah sering melapor ke polisi, tapi belum ada pelaku yang ditangkap, warga sudah resah. Kami berharap kejadian kali ini bisa diungkap dan pelakunya ditangkap,” terangnya.

Camat Hamparan Rawang, Sef Eka Putra, juga membenarkan adanya kejadian pencurian di heler tersebut.

“Kejadian pencurian di heler sudah sering terjadi, tapi ini dalam jumlah yang banyak. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Kerinci untuk diusut, mudah-mudahan pelakunya dapat ditangkap,” jelasnya.

Sementara itu, pasca dilapor ke Polres, pihak Polres sudah mendatangi TKP dan mengumpulkan keterangan warga serta bukti-bukti. Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.(*)