Sidang Lanjutan ‘Uang Ketok Palu’, Saifudin dan Erwan Malik Beberkan Pengaruh Asrul  Pada Setiap Kebijakan Zola

oleh

M.TAMI

JURNALJAMBI – Masih ingat dengan nama Asrul, orang dekat Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli yang terseret kasus ‘uang ketok palu’? Ya, namanya banyak diperbincangkan warga lantaran perannya yang dianggap sangat vital dalam kasus dugaan suap ‘uang ketok palu’ RAPBD Provinsi Jambi tahun 2018.

Dalam sidang lanjutan, terdakwa kasus dugaan suap ‘uang ketok palu’ Erwan Malik membeberkan betapa besarnya pengaruh Asrul dalam lingkaran Gubernur Jambi, Zumi Zola. Meski bukan orang Jambi, Erwan menuturkan bahwa Asrul selalu dilibatkan dalam urusan penting di Pemerintah Provinsi Jambi.

Pengesahan RAPBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2018 ini misalnya, mantan Penjabat (PJ) Sekda Provinsi Jambi itu mengatakan dirinya diminta oleh Zumi Zola sebagai Gubernur untuk berkoordinasi dengan Asrul.

“Saya bilang, Pak Arpan Pak Gubernur sudah setuju melalui pak Asrul,” kata Erwan di PN Tipikor Jambi, Rabu (21/3/2018).

Kata Erwan, apa yang disampaikan oleh Asrul itu dinilai tidak ada bedanya dengan penyampaian Gubernur Jambi, sehingga apa yang disampaikan Asrul menjadi sesuatu hal yang harus Ia lakukan.

“Selama ini kalau Asrul bilang A, Gubernur (Zola Red’) pasti bilang A,” ungkap Erwan.

Tidak jauh berbeda dari Erwan, terdakwa lainnya dalam kasus tersebut, Saifudin mengatakan jika peran dari Asrul itu sangat la penting dalam perjalanan roda pemerintahan di Pemprov Jambi, menurutnya Asrul itu tak ubah seperti Gubernur bayangan di Provinsi Jambi.

Sehingga kata Saifudin, setiap OPD yang ada perlu atau ingin melaporkan sesuatu kepada Gubernur diarahkan untuk konsultasi dengan Asrul.

“Jadi Gubernur Jambi ini sekarang Asrul Pak,” kata Saifudin.

Lebih lanjut, Mantan Asisten Bidang lll Setda Provinsi Jambi itu menuturkan, menurutnya Zumi Zola sengaja memakai orang ketiga dalam hal ini agar ketika terjadi hal yang tidak diinginkan ia dapat berkilah.

“Pak Zumi Zola itu menggunakan pihak ketiga, pemikiran saya itu untuk supaya kalau ditembak itu pelurunya mental dua kali baru kena dia,” tutur Saifudin. (*)