M. TAMI
JURNALJAMBI.CO – Ribuan Mahasiswa yang menggelar aksi damai, Senin 19 Februari 2018 nyaris bentrok dengan pihak keamanan Unja. Namun beruntung, hal itu dapat diredam oleh pihak rektorat, hingga bentrokan dapat dicegah.
Aksi yang berpusat di halaman Gedung Rektorat Universitas Jambi (Unja) itu selain dari keamanan kampus juga mendapat pengawalan dari pihak Kepolisian.
Dalam orasinya, mereka meminta agar pihak Rektorat membatalkan rencana kebijakan parkir berbayar di Kampus Unja.
Sementara itu, pihak rektorat meminta waktu beberapa hari kedepan untuk mengambil keputusan terkait dengan tuntutan tersebut.
“Kita akan rapat senat pada tanggal 26 nanti, mengingat 24 itu kakak-kakak kalian mau wisuda,” kata salah satu perwakilan dari Rektorat Unja menyampaikan di depan ribuan mahasiswa.
“Ini butuh proses, kita mencari solusi yang rasional,” ungkap Sopyan Ramli yang juga perwakilan dari pihak Unja.
Meski awalnya menolak, setelah mendengar masukan dari baik dari Rektor Unja Prof DR Jhoni Najwan dan beberapa perwakilan dari Rektorat lainya, akhirnya Mahasiswa yang menggelar aksi sepakat memberi waktu kepada pihak Rektorat untuk memutuskan persoalan itu dengan tenggang waktu sebelum tanggal 26.
“Kita memberikan ultimatum, paling lambat tanggal 21 harus diputuskan,” tegas Koordinator Lapngan (Korlap) aksi. (*)
