DEFA
JURNALJAMBI.CO – Mengoptimalkan roda pemerintahan, guna mewujudkan visi dan misi kepala daerah sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022, Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Sarolangun merombak pejabat eselon III dan IV.
Pada Kamis (18/1), kemarin siang sebanyak 286 orang pejabat eselon II dan eselon III dilantik, dimulai dari lurah, Kasi, Kasubag, Kabid, Sekcam, camat dan sekretaris dinas dan sekretaris badan. Sementara itu, sebanyak 76 orang pejabat eselon II dan III yang dinonjobkan. Berdasarkan informasi yang dirangkum, sebanyak 177 pejabat eselon III yang dilantik dan sebanyak 109 pejabat eselon IV yang dilantik.
Adapun pejabat eselon III yang dinonjobkan, seperti Sekretaris Dinkes, Kabag Pembangunan, plt Kadis Kominfo, Kabid Belanja BPKAD, Sekdin PMD, Camat Air Hitam, Camat Limun, Kabid produksi dan tanaman pangan dan lainnya.
Bupati Sarolangun, Drs H Cek Endra didampingi Wabup, H Hillalatil Badri dan Sekda, Drs H Thabroni Rozali saat dimintai keterangan seusai pelantikan, mengatakan, bahwa pelantikan yang dilakukan ini merupakan pelantikan pertama kali selama menjabat sebagai kepala daerah, karena mengacu pada aturan, pelantikan bisa dilakukan minimal enam bulan setelah menjabat sebagai kepala daerah, kecuali adanya persetujuan dari Kemendagri .
“Pelantikan ini dilakuan melaui seleksi yang ketat, terutama penilaian kinerja dan mengacu pada kebutuhan di Organisasi Perangkat daerah (OPD), sehingga terjadinya pergeseran jabatan, promosi jabatan dan rolling jabatan,”sebutnya.
Menurut H Cek Endra, roda pemerintah yang dipimpinnya ini, memerlukan mesin yang baru, sebab terdeteksi masih ada pejabat yang sudah lama menjabat di OPD, justru itu diperlukan untuk dilakukan penyegaran.
“Semestinya ASN tidak diperbolehkan berpolitik, tapi setelah terdeteksi adanya ASN yang ikut politik praktis, maka ini dinilai melanggar aturan. Itulah pemicu adanya pejabat yang dinonjobkan.
“ASN yang berpolitik harus siap menerima resiko, seharusnya ASN netral, loyal dan satu visi dan misi dengan pimpinan, bukankah saya pribadi sudah 12 tahun membina ASN, tapi masih ada ASN bertantangan dengan visi dan misi,” katanya
Ditambahkan H Cek Endra, jika proses evaluasi terhadap pejabat eselon III dan IV yang dilantik ini tidak mengenal waktu. Bekerja harus disesuaikan dengan aturan, jika tidak mampu berkerja dengan baik, maka kapanpun jabatan yang disandang bisa distop.
“Kinerja pejabat eselon III dan IV yang dilantik akan dievalausi, apabila tidak mendukung program bupati dan Wabup, otomatis mereka tidak kebagian jabatan. Ingat, pejabat yang dinonjob jangan patah hati, tapi masih terbuka meraih jabatan baru untuk kedepannya, tentu saja mengacu pada prestasi kerja,”sebutnya.
Selain itu, dipaparkan bupati, untuk saat ini terbilang sekitar 15 posisi jabatan eselon dua kosong yang mengalami kekosongan, maka yang belum mendapatkan jabatan, diminta untuk menunjukkan kinerja yang profesional.
“Salah satu proses pelantikan eselon II dengan membentuk Timsel dengan melibatkan pejabat dari KSN dan dua orang dari Pemkab. Saat ini, tim sudah dibentuk, selanjutnya nanti akan ada proses penyeleksian. Perlu diketahui, bukan untuk lelang jabatan saja dilakukan proses oleh Timsel, tapi untuk pergeseran eselon II itu juga melalui Timsel,”tuturnya.
Ditegaskan H Cek Endra, posisi jabatan untuk pejabat eselon II akan berubah, ini akan merujuk pada mekanisme. Diperkirakan, pelantikan eselon II akan dilakukan pada bulan Maret 2018 mendatang.
“Kami berharap kinerja pejabat dilingkup Pemkab Sarolangun bisa beralan lebih baik sesuai dengan visi dan misi, seperti mampu menjadi imam untuk masyarakat serta mengajak masyarakat dalam memakmurkan masjid untuk shalat berjamaah,”tandasnya. (*)