Armada Galian C Angkut Material Basah, Warga Semurup-Siulak Saling Memblokir Jalan

oleh

LYOSEP

JURNALJAMBI.CO – Warga Siulak dan warga Semurup saling melakukan pemblokiran jalan terhadap armada dump truk yang melewati daerah tersebut.

Kamis petang, 18 Januari 2018 warga Siulak melakukan pemblokiran jalan dengan tidak memperbolehkan dump truk melewati jalan tersebut dengan alasan dump truk yang bermuatan kerikil dalam keadaan basah.

Pasalnya, pengangkutab material dalam keadaan basah telah melanggar perjanjian, 27 Maret 2017  antara forum Kades, warga dan  pengusaha organisasi dump truk untuk tidak mengangkut material basah.

“Kami yang  minta kepada truk yang membawa material basah ini distop dulu, karena melanggar perjanjian dan kesepatan. Dibawanya material dalam keadaan basah mengakibatkan  jalan basah dan mengganggu pengendara dan warga dipinggir jalan,” terang  Iwan Karo, warga Siulak.

Afrizal, salah satu aktivis lingkungan yang berdomisili di Siulak mengatakan sama. Menurutnya, dibawanya material dalam keadaan basah telah melanggar kesepakatan bersama.

Menurutnya, tidak terkendalinya aktivitas  galian C  di Kecamatan Gunung Kerinci membuat lingkungan  tercemar.

Sebelumnya, masyarakat di sepanjang Batang Merao bisa menggunakan air di sungai untuk kebutuhan sehari – hari, baik mandi ataupun mencuci pakaian, namun semenjak maraknya tambang ilegal ataupun galian C, air di sungai jadi tercemar dan tidak bisa digunakan lagi.

Di sisi lain, salah seorang sopir dump truk yang tidak mau namanya di publikasikan mengatakan, jika sampai sore nanti tidak ada solusinya, maka muatan akan mereka bongkar di tengah jalan.

“Yo bilo dakdo solusi sampai jam 5 petang, tapakso kami bongkar muatan. Sebab kami lah rugi sahi ini uto dak jalan,” sebutnya.

Sebaliknya, diduga karena dampak dari pemblokiran jalan di Siulak, warga dan sopir asal Semurup Kerinci, Kamis malam melakukan aksi balasan. Mereka memblokir Jalan Raya Desa Hamparan Pugu Kecamatan Air Hangat Barat, sekira pukul 20.00.

Informasinya,  pemblokiran jalan ini dipicu oleh pemblokiran jalan di Siulak, terhadap mobil-mobil dumptruck bermuatan material asal Semurup. Sehingga warga Semurup juga membalas.

Perundingan yang sejak siang tadi sampai jam 18.00 belum juga menemukan titik temu, sehingga warga dan para sopir dump truck asal Semurup nekat melakukan aksi protes dengan pemblokiran jalan.

“Ini aksi protes kami atas perundinganyang sampai saat ini belum juga ada titik temu,” ujar salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya ini.

Ditambahkannya, sampai saat ini puluhan truck yang membawa material masih ditahan oleh warga Siulak, dan masih berada di Polsek Siulak.

“Dump truck itu bukan hanya dari Semurup, ada dari Hiang, Sungai Abu juga ada, saat ini masih di Polsek untuk penyelesaian,” ungkapnya.

Dia mengatakan, material yang dibawa oleh dumpt truck tersebut terpaksa dibongkar depan Polsek. Sebelumnya mobil asal Siulak juga sering membawa material ke arah Semurup, akan tetapi tidak ada permasalahan oleh warga Semurup.

“Pas kita mau jalan malah diblokir sama warga Siulak, padahal mereka juga sering melintas. Jadi terpaksa kita juga ikut memblokir jalan,” terangnya.(*)