Hei, sepertinya aku sering mendengar suara itu. Bukankah itu suara Hantu Pirau yang sering mengganggu anak-anak kecil? Tanya Dubalang Duo Belas dalam hati. Setelah memastikan bahwa suara itu benar-benar Hantu Pirau, maka yakinlah ia bahwa makhluk yang terperangkap dalam lukah itu pastilah Hantu Pirau. Ia pun segera melaporkan hal itu kepada Raja Negeri Jambi.
Ampun, Baginda! Hamba baru saja dari bukit itu. Hamba menemukan seekor makhluk yang terperangkap ke dalam lukah. Apakah dia itu Hantu Pirau? Tanya Dubalang Duo Belas. Benar, dubalang! Bawalah Hantu Pirau itu kemari! Titah sang Raja. Baik, Baginda! Hamba laksanakan! Ucap Dubalang Duo Belas seraya berpamitan.
Sebelum menuju ke atas bukit, ia mengajak Dubalang Sembilan dan Dubalang Tujuh untuk bersama-sama mengambil lukah tersebut. Setelah membuka tali pengikat lukah dari tonggak, ketiga dubalang tersebut membawa lukah yang berisi Hantu Pirau itu ke hadapan sang Raja.
Sudah tahukah kalian, wahai dubalang! Makhluk inilah yang bernama Hantu Pirau yang sering menganggu anak-anak kecil, ungkap sang Raja. Mengerti Baginda! jawab ketiga dubalang itu serentak.
Pengawal! Siapkan pedang yang tajam! Aku akan memotong-motong tubuh hantu ini, perintah sang Raja kepada seorang pengawal.Mendengar ancaman tersebut, Hantu Pirau itu pun langsung memohon ampun kepada Raja Negeri Jambi.