Syukur dan Al Haris Adu Strategi Raih Dukungan PPP, Siapa Lebih Unggul?

oleh

Zakhrowi – Merangin

JURNALJAMBI.CO – Mendapat dukungan aklamasi dari 24 Pengurus Anak Cabang (PAC) ternyata posisi M. Syukur di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum aman. Desas-desus yang beredar, dukungan PPP dalam bursa pencalonan Bupati Merangin periode 2018 – 2023 ternyata jatuh kepada Al Haris.

Kabarnya, Al Haris telah melakukan komunikasi intens dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Meski rekomendasi dukungan dari DPP belum dipegang oleh Al Haris, namun Al Haris dan PPP disebut-sebut telah membuat komitmen yang mengikat.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Merangin, Nilwan Yahya membantah dengan tegas. Menurutnya, isu tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kata Nilwan, dari empat nama yang diusulkan ke DPP, hingga saat ini belum ada satu pun kandidat yang telah memegang rekomendasi.

“Jadi gini, kami di DPC diamanatkan untuk membuka penjaringan kandidat. Dari penjaringan, ada empat calon yang mendaftar. Diantaranya adalah Al Haris, M. Syukur, A. Salam dan Mashuri,” ujar Nilwan.

Usai pendaftaran lanjutnya, DPC kemudian menggelar Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) yang dihadiri oleh 24 PAC dan perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Hasilnya, 24 PAC secara aklamasi mendukung M. Syukur.

“Meski dukungan aklamasi mengarah ke M. Syukur, bukan berarti kami memberikan rekomendasi tunggal. Tiga nama lain tetap kami usulkan ke DPP melalui DPW. Dukungan aklamasi hanyalah sebagai bentuk keinginan kami dari DPP. Soal nanti rekomendasi jatuh ke kandidat mana, itu menjadi kewenangan DPP,” sebut Nilawan.

Dijelaskannya, setelah melakukan Rapimcab, keempat nama balon yang telah mendaftar diusulkan ke DPP. Namun, sebelum ke DPP, DPW terlebih dahulu melakukan fit and proper test. Setelah itu baru diusulkan ke DPP yang kemudian dilanjutkan dengan dikeluarkannya surat keputusan dukungan.

“Yang jelas, sampai saat ini DPP belum memberikan rekomendasi kepada bakal calon manapun. Setiap calon masih punya peluang. Soal isu dukungan mengarah ke satu bakal calon, itu adalah isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. (*)